Belajar Hidup Lebih Mindful Melalui Buku Four Thousand Weeks
- Buku bertema self help ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2021 dan sukses menjadi buku best seller.
Gaya Hidup
JAKARTA - Kita hidup di zaman yang serba cepat dan sibuk. Kita selalu berusaha untuk melakukan lebih banyak pekerjaan. Karena merasa harus produktif setiap saat, tak jarang banyak tips dan trik tentang produktivitas yang kita coba diterapkan.
Apakah itu semua sebanding dengan apa yang kita dapatkan? Hidup kita di dunia ini terlalu singkat, apakah dengan terus menerus bekerja tanpa henti artinya kita telah memanfaatkan hidup kita sebaik-baiknya?
Oliver Burkeman, dalam bukunya yang berjudul Thousand Weeks: Time Management for Mortals memiliki pandangan lain.
- Bos Wagner Kembali Bikin Merah Telinga Kremlin
- Revisi Qanun LKS, Bank Mandiri Kaji untuk Beroporasi Lagi di Aceh
- Mengingatkan pada Planet Asal Superman, Cahaya Hijau Meledak di Atas Australia
Burkeman dahulunya adalah orang yang sangat tergila-gila dengan produktivitas. Dalam wawancaranya dengan New York Post seperti dilansir oleh TrenAsia.com, Sabtu, 27 Mei 2023 ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai 'geek produktivitas' dan secara obsesif mencari manajemen waktu yang akan membawa ketenangan pikiran dan perasaan berhasil mengendalikan waktu.
Namun, ia tak pernah mendapatkannya. Alih-alih Burkeman menemukan kesadaran bahwa hidup itu singkat. Dan dengan umur 80 tahun seseorang hanya memiliki empat ribu minggu. Itulah mengapa bukunya ia beri judul Four Thousand Weeks.
Buku bertema self help ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2021 dan sukses menjadi buku best seller.
Dalam waktu hidup yang singkat, kita dimbombardir dengan tugas yang tiada hentinya. Dengan mempraktikan berbagai tip manajemen waktu untuk memanfaatkan setiap detik waktu, alih-alih menjadi lebih produktif. Kita justru merasa lebih stres dan sengsara.
Dalam buku Four Thousand Week, kita akan belajar kebijaksanaan hidup dari para filsuf kuno, pemimpin spiritual, dan psikolog.
Burkeman memberikan satu langkah pertama untuk pembaca agar merasa lebih bahagia dan memiliki kendali penuh dengan hidupnya yaitu dengan mengelola kecemasan karena tidak mampu menyelesaikan sesuatu.
Burkeman menyebut "Saya pikir ini semua tentang mentolerir kecemasan karena tidak berhasil menyelesaikan sesuatu. Sehinggga Anda dapat fokus pada hal yang paling penting."