Dunia

Belanda Pesan 4 Kapal Selam ke Prancis Senilai Rp94 Triliun

  • Belanda telah memulai belanja besar-besaran untuk mengganti kekuatan laut mereka. Selain kapal selam Belanda juga berencana memulai pembangunan lebih dari 20 kapal permukaan dalam dekade berikutnya
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Prancis kembali mencetak kemenangan besar dalam penjualan senjata. Naval Group memenangkan pengadaan empat kapal selam Belanda senilai US$6 miliar atau sekitar Rp 94 triliun (kurs Rp15.500_.

Naval Group mengalahkan tawaran dari ThyssenKrupp Marine Systems Jerman dan Saab Kockums. Perusahaan Swedia ini bekerja sama dengan pembuat kapal Belanda Damen.

Naval Group akan menyediakan versi kapal selam Barracuda bertenaga konvensional. Mereka akan menggantikan empat kapal selam serang kelas Walrus  Angkatan Laut  Belanda yang pertama akan pensiun pada bulan Oktober 2024.

“Pembuat kapal Perancis akan diminta untuk mengirimkan dua kapal pertama dalam waktu 10 tahun setelah penandatanganan kontrak,” kata Kementerian Pertahanan Belanda dalam sebuah pernyataan pada 15 Maret 2024 yang dikutip Defense News.

Belanda telah memulai belanja besar-besaran untuk mengganti kekuatan laut mereka. Selain kapal selam Belanda juga berencana memulai pembangunan lebih dari 20 kapal permukaan dalam dekade berikutnya. Untuk program ini mereka berinvestasi lebih dari 11 miliar Euro atau sekitar Rp187 triliun. Untuk  kapal selam Belanda sedang mencari kapal ekspedisi yang bisa beroperasi di wilayah luar negeri. 

“Naval Grup akan memberi Belanda kapal selam dengan standar global tertinggi,” kata pemerintah Prancis dalam pernyataan setelah pengumuman resmi Belanda. 

Prancis mengoperasikan kelas Barracuda versi bertenaga nuklir. Pada tahun 2020 negara tersebut memperkirakan biaya program untuk membangun dan mengoperasikan enam kapal selam di kelas tersebut sebesar 10,4 miliar Euro atau sekitar Rp177 triliun. Naik dari 8,6 miliar Euro pada tahun 2010. Naval Group pada Juli lalu tahun meluncurkan Tourville. Kapal ketiga dari enam kapal yang direncanakan untuk Angkatan Laut Prancis.

Angkatan laut Belanda pada Maret 2024 ini juga mengumumkan rencana untuk memesan empat fregat pertahanan udara baru. Kapal dipesan dari Damen dan Thales dengan nilai lebih dari 3,5 miliar Euro atau sekitar Rp60 triliun.

Kementerian Pertahanan Belanda juga bermaksud untuk membeli enam kapal pengangkut amfibi dengan biaya 1 miliar hingga 2,5 miliar Euro, Kapal akan menggantikan dua platform pendaratan dan empat kapal patroli lautan.

Jangkauan Jauh

Militer Belanda memiliki kewajiban konstitusional untuk melindungi kerajaan tersebut. Termasuk wilayah Karibia yang jauh. Ini berarti negara tersebut mengharuskan kapal selamnya memiliki jangkauan yang jauh dan mandiri secara logistik.  

Kelas Walrus yang ada dapat beroperasi di perairan yang relatif dangkal dan sempit dibandingkan dengan kapal selam nuklir.  Mirip dengan pendahulunya, kapal baru ini akan berukuran relatif kecil, sehingga memungkinkan mereka juga beroperasi di perairan dangkal. Namun demikian kapal baru ini akan dapat beroperasi secara mandiri jauh dari rumah untuk jangka waktu yang lama. Kombinasi ukuran dan jangkauan tersebut jarang terjadi. 

Keempat kapal selam baru tersebut akan menunjukkan peningkatan besar dalam desain. Juga kemampuan untuk meluncurkan rudal jelajah. Ini  akan secara substansial meningkatkan kekuatan serangan. Belanda berencana untuk melengkapi kapal selam baru dengan rudal jelajah Tomahawk RTX untuk kapasitas serangan maritime. Sesuatu yang tidak dimiliki kelas Walrus.

Belanda juga mempelajari rudal jelajah angkatan laut MdCN Prancis. Dan  menganggap jangkauannya tidak memadai dibandingkan dengan Tomahawk yang memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer. 

Kapal selam baru ini akan membawa torpedo dan cocok untuk operasi pasukan khusus. Kapal-kapal tersebut akan lebih cocok untuk pengumpulan intelijen karena sensor yang ditingkatkan. Sementara teknologi baterai modern akan memberi mereka kapasitas energi yang lebih besar daripada kelas Walrus. Oleh karena itu memungkinkan mereka untuk tetap berada di bawah air lebih lama.

Negara ini menargetkan pengiriman kapal selam pertama pada kuartal ketiga tahun 2033. Dan  kapal terakhir dikirimkan pada kuartal ketiga tahun 2037.