Belanja APBN Diprioritaskan untuk Kesehatan dan Pendidikan Anak
- Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata menyatakan perhatian APBN ke anak-anak hadir di banyak area. Bahkan, terdapat beberapa komponen belanja APBN yang didedikasikan untuk memberi perhatian yang besar bagi anak-anak.
Makroekonomi
JAKARTA - Pemerintah menegaskan postur belanja APBN selama ini telah berupaya menjamin kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Hal ini karena anak-anak merupakan harapan bangsa dan tulang punggung pembangunan di masa mendatang.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata menyatakan perhatian APBN ke anak-anak hadir di banyak area. Bahkan, terdapat beberapa komponen belanja APBN yang didedikasikan untuk memberi perhatian yang besar bagi anak-anak. “Contonhnya alokasi 20% APBN untuk pendidikan,” ujarnya dilansir dari kemenkeu.go.id, Senin 24 Juli 2023.
Pihaknya mengaku konsisten menganggarkan dana untuk bidang pendidikan. Pada tahun 2022 dan 2023, anggaran untuk bidang pendidikan tidak menurun. Bahkan pemerintah memberikan alokasi khusus untuk anak-anak agar dapat mengakses pendidikan dengan secara daring.
“Tahun 2022 dan 2023, kita memiliki alokasi untuk Program Indonesia Pintar. Ini untuk 17,9 juta siswa di tahun 2022 anggarannya Rp9,7 triliun. Di tahun 2023 masih sama untuk 17,9 juta siswa anggarannya Rp9,7 triliun,” ujarnya.
- Reruntuhan Kapal Perang Inggris Era Perang Dunia II Ditemukan di Laut Celtic
- Naik Drastis, Ekspor Album K-Pop Capai Rp2 Triliun
- Gandeng Jepang, RS Dharmais Kembangkan Penyembuhan Kanker Paling Efektif
Dia melanjutkan pemerintah turut mengucurkan dana untuk Kartu Indonesia Pintar Kuliah tahun 2022 sebesar Rp10 triliun untuk 780 ribu mahasiswa. Adapun tahun 2023 meningkat menjadi Rp12,8 triliun untuk 893 ribu mahasiswa. "Kita mendapatkan anggaran untuk pendidikan kecakapan kerja atau PKK. Tahun 2022 kita alokasikan Rp131,5 miliar. Tahun 2023 Rp139,3 miliar untuk 30 ribu lebih anak" ujarnya.
Tak hanya itu, pemerintah turut memberikan pendidikan kecakapan wirausaha untuk sekitar 19 ribu orang kepada anak usia sekolah yang tidak sekolah dengan anggaran Rp124 miliar dan tahun ini menjadi Rp147 miliar. Di bidang kesehatan, Isa mengatakan pemerintah mendukung imunisasi dasar sebesar Rp112 Miliar dan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit yang sebagian untuk anak-anak sebesar Rp1,8 triliun.
Iuran PBI
Pemerintah juga memberikan bantuan iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk jaminan kesehatan nasional, layanan kesehatan ibu dan anak, pemenuhan gizi ibu dan anak dengan anggaran Rp1,3 Triliun. “Dukungan anggaran di Kementerian lainnya yaitu untuk perlindungan anak dan perempuan seperti pemenuhan hak anak sebesar Rp17,6 miliar tahun lalu dan tahun ini sebesar Rp24 miliar,” imbuh dia.
Selain itu, terdapat pula alokasi anggaran di BPOM untuk pengawasan obat dan makanan. “Banyak sekali yang kita lihat memberikan perhatian kepada anak-anak. Satu hal yang juga penting adalah program bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan.
Di dalamnya juga ada komponen yang memberikan tambahan kepada keluarga yang memiliki anak usia sekolah. Jadi kalau punya anak sekolah siswa SD, dapat tambahan Rp900 ribu per tahun, siswa SMP Rp1,5 juta per tahun, SMA Rp2 juta per tahun,” ujarnya.