Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama DJBC dengan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen dan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan RI,Kamis 16 Juni 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Makroekonomi

Belanja Bansos Naik 12,7 Persen Capai Rp70,5 Triliun, Ini Rinciannya

  • Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, realisasi belanja bantuan sosial (bansos) meningkat 12,7% year on year (yoy) menjadi Rp70,5 triliun hingga Mei 2024.

Makroekonomi

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, realisasi belanja bantuan sosial (bansos) meningkat 12,7% year on year (yoy) menjadi Rp70,5 triliun hingga Mei 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 12,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp62,5 triliun.

“Untuk belanja bantuan sosial ini mencapai Rp 70,5 triliun, lebih besar dari belanja modal. Ini artinya terjadi kenaikan 12,7 persen dibandingkan bansos tahun lalu Rp 62,5 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, pada Kamis, 27 Juni 2024.

Ia merinci, pemanfaatan bansos pemerintah per Mei 2024, antara lain:

Rincian dari bansos sebesar Rp70,5 triliun dengan alokasi anggaran terbesar untuk Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp37,4 triliun. Dana ini dialokasikan untuk penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mendapatkan alokasi belanja bansos sebesar Rp19,3 triliun. Dana ini digunakan untuk memberikan bantuan iuran kepada Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 96,8 juta peserta.

Selanjutnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima belanja bansos sebesar Rp11,9 triliun. Dana ini ditujukan untuk bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 8 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 766,7 ribu mahasiswa.

“Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp1,6 triliun juga dalam bentuk PIP dan KIP, tapi untuk sekolah berbasis agama, 1,5 juta untuk PIP dan 47 ribu mahasiswa untuk KIP,” tutur Sri Mulyani.

Selanjutnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencairkan dana sebesar Rp0,1 triliun untuk tanggap darurat bencana.