Belanja di Pasar Loak, Wanita Ini Tak Sadar Beli Harta Karun Cincin Emas Kepala Suku Viking
- NORWEGIA- Sebuah cincin emas berukuran besar ditemukan di tumpukan barang dan perhiasan loak yang dijual lewat lelang online.Cincin emas tersebut memiliki
Dunia
NORWEGIA- Sebuah cincin emas berukuran besar ditemukan di tumpukan barang dan perhiasan loak yang dijual lewat lelang online.
Cincin emas tersebut memiliki bentuk untaian logam bengkok dan diduga merupakan peninggalan kepala suku Viking yang hidup pada 1000 tahun lalu.
Wanita yang membeli cincin tersebut, Mari Ingelin Heskestad, tak meduga bahwa ia akan menemukan sebuah artefak bersejarah. Sebab, saat membeli tumpukan perhiasan tersebut bersama tumpukan perhiasan loakan, ia sebetulnya tertarik dengan barang lainnya.
- RUPS Tahunan Trimegah Sekuritas Menetapkan Direksi Baru
- Tertekan, IHSG Bakal Bergerak di Rentang 6.789-6.901
- Wika Beton (WTON) Ambil Alih Saham Wijaya Karya Pracetak Senilai Rp2,7 Miliar
Setelah melakukan pembelian barang, Mari menerima barang yang dibelinya dalam bekas kotak kardus pisang lewat pos. Setelah membuka kotak tersebut, cincin peninggalan Viking ini langsung menyita perhatiannya.
"Itu emas yang bersinar. Itu terlihat istimewa. Saya bereaksi terhadapnya karena sangat berat. Itu berkilau dan menonjol di antara perhiasan lainnya," ujar Mari seperti dikutip dari Livescience Kamis, 28 Juli 2022.
Mari yang menemukan benda tersebut kemudian menunjukkan penemuannya pada keluarganya sebelum menemui pemerintah daerahnya dan bertemu dengan para arkeolog.
Saat arkeolog melakukan analisa terhadap cincin yang ditemukan oleh Mari di tumpukan barang loak, mereka mengonfirmasi bahwa benda tersebut adalah cincin emas dari Zaman Besi akhir di Skandinavia atau Zaman Viking yang ada sekitar tahun 550 M hingga 700 M.
Cincin tersebut kemudian ada di tangan pemerintah Vestland, Norwegia dan akan dipajang selama beberapa bulan di Museum Universitas Bergen.
Penasihat senior untuk departemen warisan budaya Kabupaten Vestland, Sigrun Wølstad, cincin yang menampilkan sentuhan filamen logam yang lebar dan sempit, mengatakan bahwa cincin tersebut biasanya digunakan oleh seorang pria.
Wølstad menambahkan bahwa cincin dengan bentuk untaian logam yang menampilkan sentuhan filamen logam yang lebar dan sempit, baik terbuat dari emas maupun perak sering ditemukan di kuburan Viking,
Mereka menduga bahwa cincin tersebut kemungkinan memang berasal dari kuburan. Namun, cincin tersebut tercampur dengan bernda lain setelah orang yang menemukannya meninggal.
Mengingat emas merupakan benda langka di Zaman Viking, Wølstad berasumsi bahwa cincin emas yang ditemukan di tumpukan barang loak tersebut merupakan milik kepala suku Viking yang disegani.
"Ini mungkin dari kuburan orang kaya. Pada Zaman Viking di Norwegia, Anda tidak memiliki banyak emas - kebanyakan perhiasan adalah perak. Jadi tidak biasa menemukan emas," kata Wølstad.
Tak dipakai Untuk Jari
Berbeda dengan cincin yang dipakai sekerang, cincin pada zaman Viking tidak digunakan untuk jari. Terlebih cincin yang terbuat dari emas.
Menurut sejumlah ahli, cincin memiliki arti lebih dari sekadar perhiasan. Sebagai contoh, digunakan untuk menandakan sumpah seseorang.
Demikian pula halnya dengan cincin emas serta kalung yang digunakan oleh masyarakat Viking. Hal ini ditujukan untuk membedakan anggota hierarki dalam masyarakat Viking.
"Emas terhubung dengan elit masyarakat yang paling atas dan digunakan untuk menunjukkan kekayaan dan untuk menunjukkan status," tambah Wølstad.