Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Makroekonomi

Belanja Negara Sentuh Rp1.967 Triliun hingga September 2023

  • Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan hingga akhir September 2023 negara telah menghabiskan sebanyak Rp1.967,9 triliun untuk belanja negara. Belanja negara tersebut dipergunakan untuk berbagai kebutuhan dari belanja pemerintahan atau lembaga dan non pemerintahan.

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan hingga akhir September 2023 negara telah menghabiskan sebanyak Rp1.967,9 triliun untuk belanja negara. 

Belanja negara tersebut dipergunakan untuk berbagai kebutuhan dari belanja pemerintahan atau lembaga dan non pemerintahan.

Bendahara negara ini merinci, dari total tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.396,9 triliun atau 62,2% dari total pagu belanja pemerintah pusat di tahun 2023. Untuk belanja kementerian dan lembaga (K/L) dana yang digelontorkan sebesar Rp669,6 triliun sedangkan belanja non K/L Rp727,3 triliun.

"APBN tadi belanjanya pemerintah pusat mencapai Rp1.396,9 triliun atau 62,2 persen dari total pagu,” ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KiTa pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Lalu untuk realisasi anggaran hingga akhir September 2023 juga digunakan untuk anggaran Perlindungan sosial, petani, dan UMKM, pendidikan, dan infrastruktur meliputi PKH menghabiskan Rp18,5 triliun, kartu sembako Rp29,8 triliun dan PBI JKN Rp34,7 triliun.

Lalu untuk bansos pngan pemerintah telah menggelontorkan Rp8,2 triliun, bantuan benih, mulsa dan pupuk organik mencapai Rp1,2 triliun serta bantuan alat dan mesin pertanian Rp574,5 miliar serta bantuan ternak Rp182,5 miliar

Serta untuk pendidikan, realisasi Program Indonesia Pintar menghabiskan Rp8 triliun, Program KIP Kuliah Rp10,8 triliun, BOS (Kemenag) Rp10,2 triliun dan BOPTN Rp4,6 triliun.

Realisasi anggaran infrastruktur yaitu pembangunan/rehabilitasi infrastruktur yang menelan hingga Rp108,6 triliun. Biaya-biaya ini meliputi sarana-prasarana pendidikan, sanitasi/persampahan, SPAM, jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabihan, bendungan, dan irigasi.

Bantuan bencana untuk stimulan perumahan gempa Cianjur digelontorkan sebesar Rp1,22 triliun untuk 42,4 ribu KK. Sehingga total bantuan bencana yang digelontorkan sebesar Rp1,8 triliun hingga September 2023.

Selain itu, belanja non-K/L digunakan untuk subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp77,9 triliun, subsidi LPG 3 kg Rp46,5 riliun, subsidi dan kompensasi BBM Rp95,4 triliun, subsidi perumahan Rp616,9 miliar dan Program Kartu Prakerja sendiri menghabiskan Rp3,7 triliun untuk 1 juta peserta.