Wakil Menteri Keuangan
Nasional

Belanja Negara Tumbuh 9,3 Persen Mencapai Rp1.368 Triliun

  • Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi belanja negara mencapai 49,8% atau sebesar Rp1.368,4 triliun dari ABPN Rp2.750 triliiun hingga Juli 2021. Realisasi belanja negara ini tumbuh 9,3% dibandingkan dengan tahun lalu.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi belanja negara mencapai 49,8% atau sebesar Rp1.368,4 triliun dari ABPN Rp2.750 triliiun hingga Juli 2021. Realisasi belanja negara ini tumbuh 9,3% dibandingkan dengan tahun lalu.

Realisasi belanja negara tersebut ditopang oleh belanja pemerintah pusat sebesar Rp952,8 triliiun, atau naik 20,1% dari tahun lalu dan investasi meningkat 194%, dengan realisasi sebesar Rp48,6 triliun.

Sementara itu dana Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) terserap sebesar 415,5 triliun, turun 9,4 persen dibandingkan tahun lalu.

"Sampai dengan Juli 2021, belanja negara telah mencapai Rp1.368,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen, terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp952,8 triliun serta Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) sebesar Rp415,5 triliun," ujar Suahasil dalam konferensi pers "APBN Kita" yang disiarkan Youtube Kemenkeu, Rabu, 25 Agustus 2021.

Realisasi Belanja Barang dan Modal

Suahasil menjelaskan bahwa realisasi belanja negara terdiri dari belanja barang kementerian/lembaga yang mencapai Rp217,1 triliun, atau tumbuh 78,7% dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp121,4 triliun.

Secara sektoral, belanja Kementerian Kesehatan hingga Juli mencapai Rp52,2 triliun, Kemenko UKM Rp12,8 triliun, Kementerian PUPR Rp20,4 triliiun, Kemenkeu Rp26,8 triliun dan Kemenag Rp10,8 triliun.

Belanja barang kementerian/lembaga ini digunakan untuk pengadaan 65,79 juta dosis vaksin senilai Rp11,7 triliun, pemberian bantuan kepada 10,5 juta Pelaku UMKM sebesar Rp12,57 triliun, biaya perawatan untuk 377.700 pasien COVID-19, sebesar sebesar Rp25,45 triliun, dan bantuan BOS kepada 4,15 juta siswa sekolah Kementerian Agama senilai Rp4,45 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja modal kementerian/lembaga mencapai Rp85,8 triliun, naik 83,3% dari Rp46,8 triliun pada tahun 2020.

Menurut Suahasil, jenis belanja modal, peralatan mesin, gedung bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan.

Secara sektoral, belanja modal untuk Kementerian PUPR mencapai Rp38,2 triliun, Polri Rp16 triliun, Kementerian Pertahanan Rp 12,8 triliun, dan Kementerian Perhubungan Rp6,2 triliun.

Suahasil menambahkan, untuk realisasi anggaran perlindungan sosial mencapai Rp231 triliun, atau 62,7% dari pagu APBN 2021. Jumlah ini naik dari tahun lalu sebanyak 52,1% atau Rp209,8 triliun.

Kemudian, realisasi anggaran kesehatan sudah mencapai Rp102,8 triliun, naik 50,7% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp68, triliun. Serapan anggaran ini tidak hanya di Kemenkes, tetapi juga mencakup lembaga lain seperti BPOM, BKKBN, Polri, dan Kemenhan.

Selanjutnya, realisasi dana subsidi energi naik 24% menjadi Rp69,5 triliiun dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp56,1 triliun. Sementara untuk subsidi non energi mencapai Rp30 triliun atau naik 8,8% dari Rp27,6 triliun tahun lalu.

Realisasi subsidi energi lebih tinggi termasuk realisasi diskon listrik untuk rumah tangga dan UMKM sebesar Rp5,6 triliun.

Realisasi PEN Baru 43,9%

Secara keseluruhan sampai 20 Agustus realiasasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp326,74 triliun atau 43,9% dari pagu 744,77 triliiun. Jumlah ini terdiri dari bidang kesehatan Rp7,18 triliun, perlindungan sosial Rp83,33 triliun dan program prioritas Rp60,25 triliun.

Realisasi PEN terdiri dana untuk dukungan UMKM dan korporasi mencapai Rp48,02 triliun dan insentif utama Rp61,97 triliun.

Suahasil juga menyebutkan bahwa realisasi pajak mencapai 52,7% sebesar Rp647,7 triliun dari pagu Rp1.229 triliun, atau naik 7,6% dari tahun lalu. Sementara, bea cukai naik 29,5% yaitu Rp141,2 triliun atau 65,7%.

Sementara untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) naik 15,8% mencapai Rp242,1 triliiun, atau 81,2% dari pagu Rp298,2 triliun.

Kemudian, pembiayaan terealisasi sebesar 44,5% atau Rp447,8 triliun dari pagu Rp1.006,4 triliun.

Secara keseluruhan, defisit APBN 2021 mencapai Rp336,9 triliun atau 2,04 persen terhadap PDB. Sementara primary balance sebesar Rp143,6 triliun.*