Belgia Sumbang 30 F-16 ke Ukraina, Putin Kembali Mengancam
- JAKARTA- Belgia memastikan akan memasok 30 pesawat tempur F-16 ke Ukraina dengan unit pertama diperkirakan akan diserahkan tahun ini. Belgia sebelumn
Dunia
JAKARTA- Belgia memastikan akan memasok 30 pesawat tempur F-16 ke Ukraina dengan unit pertama diperkirakan akan diserahkan tahun ini.
Belgia sebelumnya telah mengkonfirmasi mereka akan berpartisipasi dalam pelatihan pilot F-16 Ukraina. Juga menyediakan Fighting Falcon ke Kyiv. Namun berapa pesawat yang akan dikirim belum disebutkan sebelumnya.
Pengumuman Belgia disampaikan Selasa 28 Mei 2024 saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkunjung ke Belgia. Di sana ia bertemu dengan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo yang kembali menegaskan F-16 yang dikirim tidak boleh digunakan di luar perbatasan Ukraina.
Jet F-16 ini akan diberikan ke Ukraina sesegera mungkin dengan pesawat pertama akan dikirim 2024 ini. Ini berarti lebih cepat dari jadwal sebelumnya yang direncakan pada 2025. Sementara pengiriman seluruh pesawat akan selesai pada 2028.
- Kolaborasi Pengembang dan Perbankan Berikan Kemudahan Pembiayaan Properti
- Indonesia Lebih Rentan Terhadap Perubahan Iklim Dibanding Negara Lain, Ini Alasannya
- Astra (ASII) Fokus Ekspansi Kendaraan Hibrida, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Sebanyak 30 pesawat F-16 mulai tersedia setelah Belgia menggantinya dengan jet siluman F-35. Pemberian jet tempur ini menjadi bagian dari setidaknya 977 juta Euro bantuan militer Belgia ke Ukraina tahun 2024 ini.
Berdasarkan perjanjian pertahanan baru, Belgia akan mendukung Ukraina selama 10 tahun. Teermasuk kendaraan lapis baja modern, peralatan angkatan udara, keamanan angkatan laut, pembersihan ranjau, dan pelatihan militer.
Berdasarkan hitungan terakhir sekitar 85 F-16 kini akan dikirim ke Ukraina. Selain 30 dari Belgia, juga ada 24 dari Belanda. Selain itu 19 dari Denmark, dan 12 dari Norwegia. Norwegia juga menyediakan 10 lagi yang akan digunakan untuk suku cadang.
Pilot F-16 pertama Ukraina dilaporkan telah menyelesaikan pelatihan di Arizona dan kemungkinan besar F-16 pertama akan tiba di Ukraina pada awal bulan Juni.
Selain F-16, Saab Gripen Swedia telah disebut-sebut sebagai pesawat tempur masa depan bagi Ukraina. Namun laporan dari Swedia menunjukkan negara-negara Eropa yang berkomitmen menyediakan F-16 meminta Stockholm menunda rencana tersebut. Menteri Pertahanan Swedia Pål Jonson menyatakan fokus saat ini adalah pengiriman F-16 ke Ukraina. “Dan awaknya dilatih untuk mengoperasikan Fighting Falcon,” katanya.
Swedia pada 29 Mei 2024 juga mengumumkan paket bantuan untuk Ukraina senilai sekitar US$1,25 miliar atau sekitar Rp20 triliun (kurs Rp16.200). Ini adalah paket bantuan militer terbesar Swedia untuk Ukraina.
Bantuan akan berfokus pada pertahanan udara kolektif. Salah satu bantuan terpenting adalah dua pesawat pengawasan dan kendali udara SAAB 340. Pesawat ini akan menjadi platform penting dalam mendeteksi ancaman rudal sekaligus mengatur serangan F-16.
Swedia juga akan transfer seluruh stok pengangkut personel lapis baja Pbv 302 mereka. Juga amunisi artileri 155 mm, dan dukungan peralatan yang telah ditransfer sebelumnya.
“Kebutuhan Ukraina masih sangat besar, dan Rusia saat ini memberikan tekanan di beberapa bidang, mengintensifkan serangan udara terhadap sasaran militer dan sipil,” kata pemerintah Swedia.
Rusia Bersiap
Rusia di bagian lan telah mulai menargetkan infrastruktur yang diperkirakan akan digunakan F-16 Ukraina. Sejumlah laporan menyatakan pangkalan udara Ukraina terbaru yang diserang hebat adalah Starokostiantyniv. Fasilitas yang ada di wilayah Khmelnytskyi di Ukraina barat. Lapangan terbang ini terutama merupakan rumah bagi pesawat serang Su-24 Fencer. Pesawat yang selama ini menjadi platform peluncuran rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP EG .
Laporan menyebutkan serangan dilakukan pada malam tanggal 26 Mei 2024. Pangkalan itu menjadi sasaran puluhan drone Shahed-136, rudal jelajah yang diluncurkan dari udara Kh-101, dan rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kinzhal.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat di Radio Svoboda Ukraina membenarkan ada serangan gabungan rudal dan drone di Pangkalan Starokostiantyniv. Tetapi dia menolak memberikan rincian lebih lanjut. Dia hanya mengatakan bahwa kemampuan tempur akan dipulihkan di pangkalan ini.
Di bagian lain Ukraina juga berusaha menyiapkan ruang aman bagi F-16. Kyiv melakukan sejumlah serangan terhadap sejumlah situs radar. Salah satunya radar peringatan dini strategis Voronezh-DM di Armavir, di wilayah Krasnodar. Darah di barat daya Rusia. Radar dikatakan rusak parah akibat serangan drone Ukraina akhir pekan lalu.
Voronezh-M lain yang berbasis di sepanjang perbatasan Kazakhstan dekat Orsk dilaporkan juga diserang. Jika benar ini akan menjadi serangan udara terjauh yang dilakukan Ukraina sejauh ini. Namun sejauh ini tidak ada bukti visual dari serangan tersebut.
Putin Mengancam
Di bagian lain Presiden Putin telah mengeluarkan peringatan terbarunya. Hal ini terkait rencana sekutu Barat mempertimbangkan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang mereka pasok di wilayah Rusia.
Putin saat di Uzbekistan 28 Juni 2024 mengatakan negara-negara barat harus menyadari apa yang mereka mainkan. Putin juga kembali melontarkan ancaman nuklir terhadap NATO sambil mengkritik Barat karena tidak mempunyai keinginan besar untuk bernegosiasi.
Sementara itu, juru bicara Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengakui ada tuntutan dari Presiden Zelensky agar dapat menggunakan senjata Amerika untuk menyerang wilayah Rusia. “Namun sejauh ini belum ada perubahan dalam kebijakan Amerika mengenai hal ini,” katanya.
Terkait ancaman nuklir, Amerika disebut telah memperingatkan Rusia. Amerika menegaskan jika Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina bahkan tanpa korban jiwa, Amerika akan memberikan respons. Bentuk respons adalah serangan konvensional besar-besaran yang akan melenyapkan seluruh sasaran Rusia di Ukraina.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski dalam wawancara baru-baru ini dengan The Guardian . “Amerika telah mengatakan hal itu kepada Rusia,” katanya.