Belum Agresif, Realisasi Pengerjaan Jalan Tol hingga November Baru 65 Persen
- Tekanan pandemi COVID-19 selama tahun ini berdampak besar terhadap agresivitas kontraktor jalan tol. Hingga November, realisasi pengerjaan jalan tol pun baru mencapai 65%.
Industri
JAKARTA -- Tekanan pandemi COVID-19 selama tahun ini berdampak besar terhadap agresivitas kontraktor jalan tol. Hingga November, realisasi pengerjaan jalan tol pun baru mencapai 65% dari target 190 kilometer (Km).
"Dalam mewujudkan infrastruktur untuk menunjang konektivitas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang 246 kilometer pada tahun 2020, dan 2021 (baru) 123 kilometer dari target 190 kilometer," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dalam Economic Outlook 2022, Rabu, 24 November 2021.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, 123 Km jalan tol yang telah rampung terdiri dari 10 ruas tol yang tersebar di beberapa daerah.
Kesepuluh ruas tol yang telah beroperasi tersebut yakni Banda Aceh-Sigli seksi 3 (16 Km), Medan-Binjai seksi 1A (3,5 Km), Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1A (2,1 Km), Serpong-Cinere seksi 1 (6,5 Km), Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (14,19 Km), dan Serpong-Cinere seksi 1 (6,5 Km).
- Tahun Depan, Jokowi Target Rampungkan 9 Bendungan dan 421 Km Jalan Tol
- JakLingko Prediksi Pendapatan Transportasi Terintegrasi di Jakarta Capai Rp5,5 Triliun pada 2029
- Pernah Dibentak Jokowi karena Lelet, Pembebasan Lahan Kilang Tuban Kini Capai 78 Persen
Selan itu, ruas Depok-Antasari on/off ramp Rawajati (1,75 Km), Solo-Ngawi simpang susun Sragen Timur (1,04 Km), Pemalang-Batang simpang susun Pekalongan dan exit Pekalongan (3,84 Km), Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang (9,3 Km), dan Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan 5 (32,39 Km).
Sisanya, ada tiga ruas telah rampung konstruksi fisiknya serta sudah uji laik fungsi dan siap diresmikan beroperasi, yakni ruas Tol Cibitung-Cilincing seksi 1 (2,65 Km), on/off ramp Km 42+500 Tol Jagorawi (2,9 Km), dan ditambah ruas Tol Serang-Panimbang seksi 1 (26,5 Km).
Sementara itu, ada 11 ruas tol yang ditargetkan tuntas akhir 2021 terdiri dari ruas Trans Sumatera yakni Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1 Tebing Tinggi-Inderapura dan junction Tebing Tinggi (20,4 Km), Sigli-Banda Aceh seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,3 Km), Padang-Pekanbaru ruas Pekanbaru-Bangkinang (40 Km), Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu ruas Bengkulu-Taba Penanjung (17,6 Km), dan Binjai-Langsa ruas Binjai-Stabat (12,3 Km).
Selain itu, ruan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi 1,2,3, dan 6 (38,62 Km), Cibitung-Cilincing seksi 2 dan 3 (24,45 Km), Serpong-Cinere seksi 2 (3,64 Km), BIJB Kertajati (3,38 Km), Semarang-Batang simpang susun Kawasan Industri Batang (3,10 Km), dan Manado-Bitung seksi 2B Danowudu-Bitung (13,5 Km).
Tetap Produktif meski Tertekan
Herry mengatakan bahwa selama tahun 2020/2021, Kementerian PU PR menghadapi tantangan dimana beberapa kali melakukan refocusing anggaran. Meski begitu, tidak mengurangi pencapaian kinerja Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur.
Dia merinci, dari target pembangunan 61 bendungan sebagaimana termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah telah membangun 17 bendungan tahun ini, meningkat dari tahun 14 bendungan.
Tahun depan, pemerintah akan merampungkan 9 bendungan dan memulai pengerjaan 3 bendungan baru yang terletak di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, pemerintah telah membangunan 11.200 daerah irigasi dan rehabilitasi 58.000 hektar jaringan irigasi pada tahun 2020. Tahun 2021 direncanakan menyelesaikan pembangunan 17.100 daerah irigasi dan rehabilitasi 66.600 Ha jaringan irigasi.
"Untuk jalan nasional pada tahun 2020 telah dibangun 460 kilometer dan tahun 2021 ini akan sepanjang 830 kilometer," terang Herry.
Dia menambahkan, capaian investasi infrastruktur melalui skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) pada tahun 2021 berjalan cukup bagus.
Beberapa diantaranya ditandai dengan realisasinya 4 proyek, yaitu proyek preservasi Jalintim Riau dengan nilai investasi Rp59 miliar, proyek sistem transaksi tol non tunai Sentul senilai Rp4,4 triliun, proyek SPAM Jatiluhur 1 Rp1,68 triliun dan SPAM kali Serpong dengan nilai investasi Rp2,21 triliun.
"Pada Kuartal keempat 2021 akan menyusul proyek KPBU yang akan memasuki tahap penandatanganan perjanjian KPBU yaitu penggantian dan atau duplikat jembatan CH di Pulau Jawa dengan investasi sebesar Rp2,36 triliun," ungkap Herry.
Herry mengungkapkan bahwa penyediaan infrastruktur pada tahun depan secara umum akan berfokus pada pelaksanaan optimalisasi, pemeliharaan, operasi dan rehabilitasi, serta preservasi dan revitalisasi.
Selain itu, pemerintah juga fokus untuk penanganan risiko bencana alam, pemulihan ekonomi nasional melalui padat karya dan pengadaan lahan untuk pembangunan non Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Pada tahun dengan anggaran Rp100,5 triliun target pembangunan infrastruktur antara lain pembangunan 32 bendungan on going, pembangunan irigasi 5.00 hektar, pembangunan jalan sepanjag 354 km, pembangunan dan duplikasi jembatan 7,3 km, preservawi dan penggantian jembatan sepanjang 116,700 meter, dan pembangunan rusun sebanyak 51.000 unit dan lain sebagainya," ungkap Herry.