Vale
Nasional

Belum Ajukan Perpanjangan Kontrak Tambang, Vale Indonesia Kejar Proyek Investasi Senilai Rp140 Triliun

  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengatakan bahwa hingga saat ini belum mengajukan perpanjangan kontrak pertambangan yang akan habis pada tahun 2025.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengatakan hingga saat ini belum mengajukan perpanjangan kontrak pertambangan yang akan habis pada 2025.

Direktur Utama PT Vale Indonesia, Febriani Eddy menyampaikan, saat ini perusahaan fokus untuk merampungkan tiga proyek investasi dengan nilai Rp140 triliun.

"Saat ini kami fokus melakukan segala macam kewajiban kita dan pekerjaan rumah yang ada di Vale. Sekarang ada 3 program investasi sampai dengan Rp140 triliun rupiah, berupa tiga pabrik baru dan kita akan komit lakukan itu," ujar Febriani seusai rapat dengan Komisi IV di Jakarta, Selasa, 27 September 2022.

Ia menilai bahwa saat ini Indonesia sangat butuh banyak investasi dan Vale siap untuk melaksanakan program investasi tersebut. Lebih Lanjut, Febri juga mengaku bahwa bukan hanya target investasi saja yang akan dikejar namun juga ada prinsip keberlanjutan seperti rendah karbon.

"Kami siap melaksanakan beberapa program yang pemerintah canangkan termasuk investasi. Kami juga senantiasa berinovasi terkait prinsip berkelanjutan seperti rendah karbon," kata Febriani.

Dalam konteks ini, Vale berkomitmen untuk tidak menggunakan pembangkit listrik batu bara di pabrik baru. Sebagai gantinya, produksi akan menggunakan pembangkit listrik yang rendah karbon.

Febriani juga sangat mendukung untuik saat ini Indonesia bisa mulai berfokus pada pertambangan dan pemrosesan nikel yang berkelanjutan. Sebelumnya, Indonesia sedang ketar-ketir karena menerima gugatan dari Organisasi Perdagangan Dunia terkait penghentian ekspor bijih nikel dan diprediksi akan kalah.

Namun, hal itu rupanya tidak akan berdampak signifikan terhadap proses hilirisasi nikel yang ada di dalam negeri. Pasalnya, pemerintah saat ini terus menggalakkan percepatan pengolahan bijih nikel kadar rendah untuk baterai kendaraan listrik (electric vehicle/ EV).