Ilustrasi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia
Pasar Modal

Belum Listing di BEI, Simak Prospek Saham IPO GoTo ke Depan

  • Perusahaan yang tengah dinanti keberadaanya di pasar modal ialah GoTo yang merupakan perusahaan gabungan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia.

Pasar Modal

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Perkembangan gaya hidup yang diiringi perkembangan teknologi digital, semakin mendorong pelaku bisnis digital terjun ke pasar modal, salah satu perusahaan yang tengah dinanti keberadaanya di pasar modal ialah GoTo yang merupakan perusahaan gabungan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia.

Research Director Center of Reform Economic Piter Abdullah Redjalam mengatakan, GoTo merupakan perusahaan yang telah memiliki ekosistem yang cukup kuat, sehingga memiliki potensi yang baik ke depannya.

“Kalau kita lihat GoTo berangkat dari ekosistem yang kuat, dan terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia dan Bank Jago, yang sudah memiliki posisi yang cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing,”  ujar Piter dalam webinar "Menakar Ekonomi Digital dan Prospek Saham Teknologi di Pasar Modal Indonesia” Selasa, 22 Februari 2022.

Dengan ekosistem yang dimiliki, Piter meyakini GoTo akan mengikuti langkah PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebagai bisnis digital yang telah mencatatkan sahamnya terlebih dahulu di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berhasil memperoleh hasil positif karena terus meningkatkan valuasi yang dimiliki.

Di sisi lain, Ellen May, Founder dan CEO Emtrade mengatakan, saham sektor teknologi masih memiliki prospek di pasar modal pada tahun 2022 ini. 

"Saya meyakini tren dari sektor teknologi ini masih akan berlanjut meskipun ada up and down atau rotasi sektoral," kata Ellen.

Ellen menambahkan salah satu hal yang paling penting dilihat dalam growth company adalah ekosistem, bagaimana perusahaan tersebut dapat membetuk ekosistem yang baik.

Ia berpendapat, jika saham teknologi menggelar penawawan umum perdana saham (initial public offering/IPO) di bursa pastinya akan menambah bobot sektor teknologi dalam perhitungan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sehingga, akan reksa dana akan turut membeli dalam sektor teknologi karena menggunakan IHSG sebagai tolak ukur.