<p>Karyawan melayani calon pembeli di Dealer Mobil Tunas Daihatsu, Tebet, Jakarta, Rabu 17 Juni 2020. Kendati penjualan luluh, Toyota masih menjadi merek terlaris di Indonesia semasa pandemi. Toyota menjual 6.727 unit pada Mei, selanjutnya Daihatsu pada posisi dua dengan angka 3.673 unit, dan ketiga Suzuki 2.205 unit. Pada posisi empat ada Honda yang melego 1.291 unit dan kelima Mitsubishi Fuso sebanyak 844 unit. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Belum Mendongrak, Tapi Multifinance Tetap Senang Pajak Kendaraan Bermotor Jadi 0%

  • JAKARTA – Kebijakan mengenai penghapusan pajak untuk industri otomotif tengah dikaji oleh pemerintah. Jika terealisasi, relaksasi pajak kendaraan bermotor akan menjadi 0% hingga akhir 2020. Relaksasi tersebut mencakup Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hingga Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB). President Director CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyambut […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Kebijakan mengenai penghapusan pajak untuk industri otomotif tengah dikaji oleh pemerintah. Jika terealisasi, relaksasi pajak kendaraan bermotor akan menjadi 0% hingga akhir 2020.

Relaksasi tersebut mencakup Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hingga Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB).

President Director CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyambut baik rencana tersebut.

“Kami menyambut baik rencana pemerintah, karena seluruh keputusan pasti sudah melalui kajian yang mendalam,” ungkapnya kepada TrenAsia.com, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, program relaksasi pajak 0% akan berdampak pada penurunan harga kendaraan bermotor. Dengan demikian, hal ini akan memantik rangsangan bagi masyarakat untuk membeli kendaraan baru.

“Di tengah lesunya industri otomotif akibat pandemi, hal ini dapat menjadi rangsangan bagi masyarakat untuk membeli kendaraan baru,” kata Ristiawan.

Apabila penjualan kendaraan meningkat, lanjutnya, secara otomatis juga akan memengaruhi permintaan masyarakat terhadap pembiayaan di perusahaannya alias CNAF.

Ristiawan sendiri mengaku, saat ini pihaknya masih memfokuskan pembiayaan mobil baru dan bekas. Ia menilai, industri tersebut berpotensi cukup besar dengan pangsa pasar yang semakin meningkat.

Berdasarkan data penjualan per Agustus 2020, terdapat peningkatan yang siginifikan sebesar 53% pada penjualan mobil bekas. Sementara itu, nilai pencairan mobil baru mengalami penurunan 15%.

Meskipun demikian, secara keseluruhan total realisasi kredit CNAF per Agustus 2020 mengalami peningkatan 12% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Belum Cukup Mendongkrak

Di sisi lain, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan menilai pembebasan pajak tersebut belum tentu dapat mendorong kinerja industri ini disebabkan daya beli masyarakat yang masih tertekan.

“Masyarakat belum tentu memiliki kemampuan membeli, meskipun harga mobil tidak dikenakan pajak,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Saat ini, lanjutnya, multifinance masih berfokus dengan arus kas dan likuiditas, termasuk restrukturisasi kredit. Selain itu, hanya terdapat sebagian kecil perusahaan pembiayaan yang siap menangkap peluang terkait relaksasi pajak tersebut.

Dalam menyalurkan kredit, kata Bambang, perusahaan juga akan selektif dan mempertimbangkan faktor kualitas debitur. Meskipun demikian, ia mengaku tetap mendukung kebijakan tersebut demi merangsang pertumbuhan sektor derivative manufaktur kendaraan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun mencatat, secara total penjualan mobil selama delapan bulan pada tahun 2020 baru mencapai 323.492 unit, atau 31% dari pencapaian tahun lalu sebanyak 1 juta unit mobil.

Meskipun demikian, tren kenaikan sempat tercatat dalam tiga bulan berturut-turut. Penjualan pada Agustus 2020 tercatat sebanyak 37.277 unit yang naik 47,43% dari penjualan pada Juli sejumlah 25.283 unit mobil.

Adapun kenaikan penjualan pertama setelah pandemi COVID-19 tercatat pada Juni 2020, yakni sebesar 255,7% dari 3.551 unit pada Mei menjadi 12.623 unit pada Juni.

Sementara itu, kenaikan kedua terjadi pada Juli, sebesar 100,3% sebanyak 25.283 unit jika dibandingkan pencapaian pada Juni sebesar 12.623 unit.

Kendati demikian, penjualan 37.277 unit pada Agustus 2020 masih jauh tertinggal apabila disandingkan dengan penjualan Agustus 2019 sebanyak 90.568 unit.