Belum Siap New Normal, Guru Jabar Minta Perpanjang Masa Belajar dari Rumah
Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) meminta pemerintah Jawa Barat (Jabar) memperpanjang masa belajar dari rumah. Lantaran, pihak sekolah masih belum siap menerapkan kenormalan baru (new normal). Ketua FAGI Iwan Hermawan menyebutkan pihaknya khawatir sekolah dengan ribuan siswa di wilayah Jabar akan menjadi klaster baru penyebaran virus COVID-19. Terdapat sejumlah syarat yang harus disiapkan oleh pihak […]
Komunitas
Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) meminta pemerintah Jawa Barat (Jabar) memperpanjang masa belajar dari rumah. Lantaran, pihak sekolah masih belum siap menerapkan kenormalan baru (new normal).
Ketua FAGI Iwan Hermawan menyebutkan pihaknya khawatir sekolah dengan ribuan siswa di wilayah Jabar akan menjadi klaster baru penyebaran virus COVID-19. Terdapat sejumlah syarat yang harus disiapkan oleh pihak sekolah sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di masa Pandemi COVID-19.
“Ada setidaknya delapan kekhawatiran kami yang harus menjadi perhatian semua pihak demi keselamatan siswa, guru, dan tenaga administrasi di setiap sekolah,” kata Iwan dalam keterangan resminya, Rabu, 27 Mei 2020.
Misalnya, kata Iwan, sebelum masuk ruang sekolah, setiap siswa, guru, maupun tenaga administrasi wajib di ukur suhu badan di pintu gerbang masuk sekolah. Kemudia, wajib cuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk kelas/ruangkan kerja.
Setiap guru maupun siswa harus tetap menjaga jarak saat di kelas dan idealnya per kelas hanya diisi 20 orang, perlunya pengaturan shif kelas, dan meniadakan kegiatan di luar kelas seperti di kantin, shalat berjamaah, ataupun upacara/apel siswa.
“Minimal setiap dua hari sekali kelas dan ruangan kerja di semprot cairan disinfektan serta tersedianya hand sanitizer di setiap meja guru,” imbuh Iwan.
Iwan menuturkan untuk Unit Kesehatan Sekolah (UKS) wajib disediakan alat pelindung diri (APD) seperti baju hasmat, sarung tangan, serta kacamata google atau pelindung wajah.
Dia juga menegaskan perlu membentuk Tim Gugus Tugas COVID-19 tingkat sekolah yang selalu siap sedia untuk menerima atau menginformasikan secepatnya jika ditemukan siswa atau guru dengan gejala COVID-19.
Iwan menegaskan, pada umumnya sekolah belum siap melakukan kondisi tersebut. Disampaikan Iwan, pihaknya juga berharap agar pemerintah melakukan rapid test untuk seluruh sekolah sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam kondisi new normal.