serangan.jpg
Dunia

Benar-Benar Marah, Putin Terus Gempur Ukraina

  • Putin mengatakan pemboman itu merupakan respons terhadap serangan Ukraina di wilayah Rusia yang menggunakan rudal ATACMS buatan Amerika.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina. Dan Presiden Vladimir Putin menegaskan pembalasan atas serangan ke wilayah Rusia akan terus dilakukan.

Serangan besar kembali terjadi pada Kamis 29 November 2024 malam waktu setempat. Lebih dari satu juta rumah tangga mengalami pemadaman listrik di Ukraina setelah serangan udara Rusia yang menargetkan fasilitas infrastruktur energi penting.

Menteri Energi German Halushchenko mengatakan serangan itu terjadi di seluruh Ukraina. 

“Segera setelah kejadian, operator energi Ukraina memberlakukan pemadaman listrik darurat di banyak wilayah,” katanya dikutip BBC. Pemadaman listrik besar-besaran di wilayah barat Lviv, Volyn, dan Rivne. 

Kementerian Energi Ukraina mengatakan ini adalah serangan besar-besaran Rusia ke-11 terhadap pasokan energi Ukraina tahun ini saja. Pengeboman telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, membuat Ukraina berada dalam posisi yang genting saat perang memasuki musim dingin ketiga.

Ukraina menyebut dalam serangan kali ini sedikitnya 100 rudal dan 90 drone digunakan Rusia.  Meski mengklaim bisa menjatuhkan sebagian besar rudal, jelas beberapa di antaranya menghantam sasarannya.

Putin Terus Mengancam

Presiden Rusia Vladimir Putin secara khusus mengomentari serangan tersebut. Dia mengatakan pemboman itu merupakan respons terhadap serangan Ukraina di wilayah Rusia yang menggunakan rudal ATACMS buatan Amerika.  Hal itu disampaikakn Putin dalam pernyataan pada pertemuan puncak keamanan di Kazakhstan.

Dia juga menegaskan akan terus melakukan serangan komprehensif. Dan serangan terkahir telah menyasar 17 fasilitas militer di wilayah Ukraina. “Rusia telah meluncurkan 100 rudal dan 466 pesawat tak berawak ke Ukraina selama dua hari terakhir,” katanya dikutip Aljazeera.

Ia menambahkan bahwa pusat pengambilan keputusan di Kyiv dapat menjadi sasaran Oreshnik. Rudal  balistik baru yang digunakan Rusia untuk menyerang kota Dnipro Ukraina minggu lalu.

Putin juga berbicara secara rinci tentang produksi senjata Rusia. Dia mengklaim negara itu memproduksi rudal 10 kali lebih banyak daripada semua negara NATO. Dan menambahkan bahwa pada tahun 2025 produksi rudal jarak jauh mereka akan tumbuh sebesar 25-30%.

Presiden juga mengatakan Rusia memiliki beberapa sistem lain yang mirip dengan Oreshnik, Jika rudal Oreshnik digunakan secara besar-besaran dalam satu serangan, kekuatannya akan setara dengan penggunaan senjata nuklir. Rusia mereka berencana untuk melanjutkan uji coba tempur rudal tersebut sebagai respons terhadap tindakan musuh.