Benarkah Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi?
- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dianggap sebagai kuda putih Presiden Joko Widodo (Jokowi) ramai di media sosial X.
Nasional
JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dianggap sebagai kuda putih Presiden Joko Widodo (Jokowi) ramai di media sosial X.
Julukan tersebut disematkan oleh warganet karena Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan tanggapan terhadap pandangan bahwa Ahok adalah kuda putih Jokowi.
- 5 Alasan Luhut Dukung Prabowo-Gibran
- Para Capres Diminta Buktikan Kepedulian Atas Nasib Para Pekerja Tembakau yang Terancam RPP Kesehatan
- IHSG Berpeluang 7.300, Saham CPIN Hingga SRTG Layak Diburu
Ganjar: Ahok Teman Saya
Ganjar dengan tegas menolak anggapan bahwa Ahok menjadi bagian dari timnya sebagai representasi kepentingan Jokowi. Menurutnya, Ahok adalah seorang teman.
“Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi. Tapi, Ahok teman saya,” ungkap Ganjar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Selasa, 6 Februari 2024.
“Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai, nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur.”
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut menyatakan nilai-nilai yang dimiliki Ahok telah diuji saat ia terlibat dalam kasus penistaan agama yang mengakibatkan dirinya dipenjara.
“Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu. Lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai,” tambah dia.
“Sehingga, harapan kita kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung, kami punya nilai, dan nilai itu secara universal bisa dipertanggungjawabkan. Take it or leave it, itu saja,” jelasnya.
Hasto: Efek Kejut Ke Jokowi
Sebelumnya, Hasto menolak klaim Ahok merupakan kuda putih bagi Jokowi. Sebaliknya, menurut pandangan Hasto, dukungan dari Ahok justru memberikan kejutan bagi Presiden Jokowi.
“Tidak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 5 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Hasto menjelaskan, Ahok adalah salah satu orang yang turut berperan dalam keberhasilan Jokowi saat keduanya memimpin DKI Jakarta. Menurutnya, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud adalah tindakan yang sepenuhnya didasarkan pada moral dan etika.
“Itu kalkulasinya bukan untung rugi. Pak Ahok rugi karena Pertamina keuntungannya besar. Ini panggilan bangsa,” ujarnya.
Hasto berharap, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud dapat menjadi contoh bagi seluruh warga Indonesia, termasuk Jokowi yang memiliki hubungan dekat dengan Ahok. “Semoga, Pak Jokowi ikut (dukung Ganjar-Mahfud),” ujar Hasto.
Sebelumnya, narasi menyebutkan Ahok sebagai kuda putih Jokowi yang menjadi perbincangan di media sosial X. Banyak yang menduga Jokowi dengan sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon nomor urut tiga bergabung dengan pasangan calon nomor urut satu.
- 9 Cara Menyenangkan Merayakan Tahun Baru Imlek Bersama Anak-Anak
- Cara Mudah Berhenti Langganan Email dan Newsletter yang Tidak Anda Inginkan
- IHSG Berpotensi Menguat, Saham HMSP, PTBA Hingga SMRA Layak Dikoleksi
Diketahui, Ahok memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai komisaris utama PT Pertamina Persero. Keputusan ini diambil agar dia bisa fokus mengkampanyekan pasangan calon nomor urut tiga, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pilpres 2024.
Pengumuman tentang pengunduran dirinya ini dia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @basukibtp.