<p>Benarkah vaksin COVID-19 akan beri kekebalan seumur hidup? Ini penjelasannya/freepik.com</p>
Gaya Hidup

Benarkah Kedua Dosis Vaksin yang Didapat Harus Berjenis Sama Agar Efektif Melindungi Tubuh dari COVID-19? Ini Penjelasannya

  • Benarkah kedua dosis vaksin yang didapat harus berjenis sama agar efektif melindungi tubuh dari COVID-19? Ini Penjelasannya

Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA – Vaksin COVID-19 merupakan salah satu cara untuk memberi perlindungan agar tidak tertular atau sakit berat akibat COVID-19.

Vaksin COVID-19 melindungi dengan cara menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh.

Beberapa vaksin membutuhkan dua dosis untuk memberikan efektivitas yang lebih baik. Vaksin seperti Pfizer dan AstraZeneca membutuhkan 2 dosis untuk memberikan 2 dosis untuk memberikan kekebalan yang terbaik.

Dosis vaksin Pfizer diberikan setidaknya 21 hari terpisah. Sedangkan dosis vaksin AstraZeneca dapat diberikan dengan interval 4 sampai 12 minggu.

Menurut laman Australian Government Departmen of Health, penting bagi Anda untuk mendapatkan jenis vaksin COVID-19 yang sama.

Mengapa harus mendapatkan jenis vaksin yang sama?

Ketika sistem kekebalan pertama kali bertemu dengan vaksin, maka sistem kekebalan akan mengaktifkan 2 jenis sel darah putih yang penting. Pertama adalah sel B plasma yang berfungsi untuk membuat antibodi terhadap patogen.

Sayangnya, jenis sel tersebut berumur pendek. Tubuh Anda mingkin terdapat antibodi hanya dalam beberapa minggu. Oleh karena itu, jika tanpa melakukan suntikan vaksin yang kedua, maka akan terjadi penurunan antibodi yang cepat terhadap patogen.

Lalu, ada sel kekebalan lagi yang aktif yaitu sel T, yang berfungsi untuk mengidentifikasi patogen tertentu lalu membuhnya.

Beberapa sel T memori ada yang bertahan di dalam tubuh selama beberapa dekade sampai mereka memenuhi targetnya. Oleh karena itu, hal ini berarti kekebalan dari vaksin atau infeksi terkadang dapat bertahan hingga seumur hidup.

Akan tetapi, biasanya di tubuh tidak akan memiliki banyak jenis sel ini sampai ada paparan kedua terhadap patogen tersebut, yang terjadi melalui dosis booster.

Pada paparan kedua vaksin yang sama, tubuh dapat merespon dengan menciptakan respons imun yang lebih kuat untuk melawan virus jika diperlukan.

Belum diketahui berapa lama perlindungan vaksin COVID-19 akan bertahan. Uji klinis saat ini sedang dilakukan untuk mengetahui apakah kita memerlukan dosis booster tahunan atau lebih lama untuk memastikan kekebalan jangka panjang.