Benarkah Makan Sebelum Tidur Bisa Picu Kenaikan Berat Badan? Ini Penjelasannya
- Makan sebelum tidur memang kerap dikaitkan dengan dampak negatifnya yaitu dapat memicu peningkatan berat badan. Inilah penjelasannya
Gaya Hidup
JAKARTA - Makan sebelum tidur memang kerap dikaitkan dengan dampak negatifnya yaitu dapat memicu peningkatan berat badan.
Padahal, pendapat tersebut tak selamanya benar. Ahli diet Mandy Enright, seperti yang dikutip dari laman The Healthy mengatakan bahwa seharusnya yang lebih diperhatikan adalah apa yang dimakan dan berapa banyak yang dimakan, daripada harus memperhatikan kapan waktu makan.
Sedangkan menurut Jennifer Fiske, seorang ahli gizi diet terdaftar di Dallas, Texas mengatakan bahwa alasan utama banyak orang berpikir bahwa makan larut malam adalah hal yang buruk yaitu ditakutkan akan menambah berat badan.
- Bank Neo Commerce Gelar PUT V, Rights Issue 5 Miliar Saham
- Anies Imbau Masuk Mal Tunjukkan Sertifikat Vaksinasi
- Bantu Pantau Pelanggaran Prokes, Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Deteksi Kerumunan
Ternyata, makan sebelum tidur mungkin tidak menimbulkan dampak yang serius seperti kenaikan berat badan. Tetapi, hal tersebut juga harus disesuaikan dengan kebiasaan makan siang, apa yang dimakan, serta kebutuhan kalori pribadi.
Sementara makan malam tidak selalu menyebabkan penambahan berat badan, efek pada berat badan tergantung pada distribusi sisa kalori harian Anda.
Oleh karena itu, jika Anda mengurangi sebanyak 200 kalori pada camilan malam hari, maka semuanya akan baik-baik saja. Tetapi jika Anda justru makan ekstra 200 kalori malam demi malam, maka seiring waktu dapat meningkatkan kenaikan berat badan yang cukup signifikan.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan di malam hari dapat mengurangi kemungkinan Anda untuk sarapan, dan melewatkan sarapan dapat menyebabkan Anda menjadi terlalu lapar dan makan berlebihan di kemudian hari.
Dalam penelitian di Journal of Obesity, hampir 20.000 wanita Jepang yang makan larut malam atau camilan sebelum tidur lebih cenderung melewatkan sarapan.
“Makan malam atau camilan sebelum tidur dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas,” kata Enright.
Penelitian juga menghubungkan makan malam yang manis dengan peningkatan risiko gigi berlubang .
Akan tetapi, tetap pastikan untuk memperhatikan makan di malam hari—artinya Anda tidak melakukan banyak tugas saat makan, dan Anda sadar jika Anda benar-benar lapar atau hanya ingin ngemil. Jika Anda tidak benar-benar lapar, Anda mungkin ingin meraih sesuatu yang lebih ringan, tetapi itu tetap memberikan tekstur yang Anda idamkan.
- Meski Penjualan Rokok Meroket, Laba Bersih Gudang Garam Merosot 39,53 Persen Jadi Rp2,31 Triliun
- IPO Laris Manis, Ultra Voucher Gandeng Sejumlah Bank Bidik Laba Meroket 600 Persen
- Jangan Ketinggalan, Pasar Modal RI Bakal Banjir Dana Asing dari China
Akan tetapi, para peneliti dari Universitas Ulster di Irlandia Utara mempresentasikan sebuah penelitian di Kongres Eropa dan Internasional 2020 tentang Obesitas. Temuan mereka: Pemakan larut malam memiliki diet berkualitas lebih rendah dan berat badan lebih banyak daripada orang yang makan lebih awal.
Tak hanya itu, makan malam larut malam juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadi refluks, terutama bagi penderita diabetes.