yesus.jpg
Sains

Benarkah Yesus Lahir 25 Desember?

  • Kelahiran Yesus Kritsus diperingati sebagai perayaan Natal pada 25 Desember. Namun sebagian besar ahli sepakat bahwa Ia tidak dilahirkan pada tanggal tersebut.
Sains
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Kelahiran Yesus Kritsus diperingati sebagai perayaan Natal pada 25 Desember. Namun sebagian besar ahli sepakat bahwa Ia tidak dilahirkan pada tanggal tersebut. Lantas, kapan sebetulnya Yesus dilahirkan?

Menurut spekulasi sejumlah ahli, Gereja Katolik Roma sengaja memilih tanggal 25 Desember karena bertepatan dengan  titik balik matahari musim dingin dan Saturnalia. Menurut catatan, Peradaban Roma biasanya menggelar festival yang didedikasikan untuk dewa Romawi Saturnus.

Menurut penulis buku Jesus the Jew: Reality, Politik, dan Mitos-Pertemuan Pribadi, Ignacio L. Götz, Gereja juga dapat mengkooptasi festival pagan yang populer ini, serta perayaan musim dingin agama pagan lainnya, dengan memilih hari ini untuk merayakan hari lahir Yesus. Sayangnya, tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti kapan Yesus dilahirkan.

Baca Juga: Bangkai Kapal Romawi Era Yesus dengan Muatan Utuh Ditemukan di Mediterania

Kapan Hari Lahir Yesus?

Terkait kapan sebetulnya Yesus ada di dunia, sejumlah ahli percaya bahwa Ia lahir antara tahun 6 SM dan 4 SM. Hal tersebut sebagian besar didasari dengan kisah alkitabiah Raja Herodes Agung.

Mengutip Live Science, pada kisah alkitabiah Raja Herodes Agung, dalam upaya untuk membunuh Yesus, raja diduga memerintahkan kematian semua bayi laki-laki di bawah usia 2 tahun yang tinggal di sekitar Betlehem. Peristiwa ini dikenal sebagai Pembantaian Orang Tak Bersalah.

Hal ini terjadi tidak lama sebelum kematian Herodes sendiri meski tanggalnya yang masih diperdebatkan. Namun, sebagian ilmuwan seperti Peter Richardson dan Amy Marie Fisher percaya bahwa Herodes meninggal pada tahun 4 SM.

Meski begitu, tak semua sejarawan sepakat mengenai tahun kematian Herodes yang sebenarnya. Banyak yang berpendapat bahwa pembunuhan bayi masal tidak lebih dari sebuah legenda.

Dalam buku Zelot: The Life and Times of Jesus of Nazareth peneliti Alkitab, Reza Aslan menulis bahwa pembantaian Herodes merupakan peristiwa yang tidak ada sedikit pun bukti yang menguatkan dalam kronik atau sejarah mana pun baik dalam sejarah waktu apakah Yahudi, Kristen, atau Romawi.

Baca Juga: Dicuri 1.900 Tahun Lalu, 4 Pedang Romawi Ditemukan di Gua Israel

Cendekiawan lain telah berupaya menghubungkan peristiwa Bintang Betlehem yang konon menandakan kelahiran Yesus dengan peristiwa astronomi sebenarnya untuk menunjukkan tahun kelahirannya.

Sebagai contoh, dalam artikel tahun 1991 di Quarterly Journal of the Royal Astronomical Society , astronom Colin Humphreys mengusulkan bahwa Bintang Betlehem sebenarnya adalah komet yang bergerak lambat.

Menurut pengamat Tiongkok, peristiwa tersebut terjadi pada tahun 5 SM. Namun, teori Humphreys tersebut  telah dibantah.

Meski hingga kini bulan kelahiran Yesus juga menjadi bahan perdebatan, salah satu teori menyatakan bahwa Bintang Betlehem mungkin adalah Venus dan Jupiter yang bersatu membentuk cahaya terang di langit.  Peristiwa langka tersebut disinyalir terjadi pada bulan Juni 2 SM.

Kemungkinan lainnya, Bintang Betlehem adalah konjungsi serupa antara Saturnus dan Yupiter, yang terjadi pada bulan Oktober 7 SM.

Ada juga spekulasi bahwa Yesus adalah bayi musim semi. Götz berpendapat bahwa Yesus bisa saja dilahirkan pada akhir musim semi karena kehamilan dimulai pada musim gugur setelah musim panen tiba.