Makam pahlawan nasional, Tan Malaka, di Kediri, Jawa Timur.
Nasional

Bendera Merah Putih di Makam Tan Malaka Raib

  • Bendera Merah Putih tersebut menjadi penanda bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan.
Nasional
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Bendera Indonesia yang disematkan di makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hilang. Bendera Merah Putih tersebut menjadi penanda bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan. 

Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DKPP), Imam Mubarok, mengatakan bendera Indonesia tersebut awalnya berada di atas makam Tan Malaka yang terbuat dari logam. Imam menyadari bahwa bendera Merah Putih di makam Tan Malaka raib setelah berziarah ke lokasi tersebut Selasa 21 Februari 2023. 

Tanggal itu bertepatan dengan 74 tahun Tan Malaka gugur. “Saat itu saya merasa ada yang janggak ketika berdoa di atas pusara. Tapi saya belum berpikir (bendera Indonesia hilang) sebab buru-buru karena cuaca mendung,” ujar Imam dalam keterangannya, dikutip TrenAsia, Rabu 22 Februari 2023. 

Imam mulai menyadari kejanggalan tersebut adalah raibnya bendera Merah Putih setelah meninggalkan makam. Saat itu Imam mengecek ulang foto-foto koleksinya di kawasan permakaman Tan Malaka. Dia mengaku tidak menemukan bendera di atas pusara pahlawan yang identik dengan gerakan kiri tersebut. “Entah hilang atau sengaja dihilangkan saya tidak paham,” ujarnya.

Imam berharap bendera kebanggaan tersebut bisa disematkan lagi di makam Tan Malaka. Dia mengingatkan Tan Malaka sudah ditetapkan sebagai pahlawan Nasional sesuai Keppres 53/1963 yang ditandatangani Presiden Soekarno tanggal 28 Maret 1963. “Apapun, Tan Malaka adalah pahlawan kemerdekaan kita,” ucap Imam. 

Awalnya tidak ada yang mengetahui pasti makam Tan Malaka dan siapa yang membunuh sosok berjuluk Bapak Republik itu. Sejarawan asal Belanda, Harry A. Poeze, kemudian membuka tabir tersebut dan mengungkap bahwa pasukan TNI di bawah pimpinan Letnan II Soekotjo bertanggungjawab atas tewasnya Tan Malaka pada 21 Februari 1949. Soekotjo, jelas Poeze, adalah orang sayap kanan yang menilai Tan Malaka harus segera dihabisi.