<p>Penampakan Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. (Foto: Kementerian PUPR)</p>
Nasional

Bendungan Mbay NTT Senilai Rp1,9 Triliun Ditargetkan Selesai pada 2024

  • Bendungan Mbay di NTT akan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 hektare lahan pertanian.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya sedang menargetkan pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selesai pada 2024. Bendungan ini nantinya akan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 hektare (Ha) lahan pertanian.

Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengatakan ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain.

"Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Selain pemanfaatan layanan irigasi, bendungan ini diharapkan mampu melayani kebutuhan domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA," kata Basuki dalam keterangan resmi, Selasa, 1 Maret 2022.

Bendungan Mbay merupakan satu dari 11 bendungan baru dalam proyek strategi nasional (PSN) yang rencananya dibangun pada 2021-2027 sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Bendungan ini menelan biaya pembangunan sebanyak Rp1,915 triliun.

Pembangunan Bendungan Mbay terbagi menjadi dua paket pengerjaan. Progres fisik paket I sebesar 2,21% dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)-Bumi Indah kerja sama operasional (KSO) dan paket II sebesar 0,83% dikerjakan PT Brantas Abipraya. Untuk supervisi dikerjakan oleh PT Indra Karya-Rancang Semesta-Sabana KSO.

Bendungan Mbay akan menghasilkan air baku 0,21 m2/detik. Adapun volume tampungan bendungan ini totalnya mencapai 51,74 juta m3 dengan luas genangan 499,44 Ha. 

Secara keseluruhan konstruksi bendungan didesain memiliki tinggi 48 meter (m), lebar 12 m, dan panjang 436 m bertipe zonal dengan inti tegak.

Pembangunan Bendungan Mbay sudah melewati proses yang panjang. Di antaranya feasibility study (FS) dilakukan pada 1999-2000, lalu dilanjutkan dengan detail desain pada 2001-2002 dan 2016. Kemudian, land acquisition and resettlement action plan (LARAP) dan AMDAL dilakukan pada 2018.

Dengan begitu, pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT.

Untuk diketahui, sejak 2015 telah diselesaikan dan diresmikan tiga bendungan oleh Presiden Joko Widodo di antaranya Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada 2018, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka pada 2021.

Selain itu, ada dua bendungan yang sedang diselesaikan pembangunannya yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dengan progres 34,19% dan Bendungan Temenf di Kabupaten Timor Tengah Selatan progresnya sebanyak 56,27%