Bendungan Meninting Lombok Ditargetkan Rampung pada 2023
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Meninting ditargetkan rampung pada 2023
Nasional
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Meninting yang berlokasi di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari dan Desa Gasan Geria Kecamatan Lingsar, Lombok Barat ditargetkan rampung pada 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci pembangunan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah ketersediaan air.
Sehingga bendungan ini nantinya diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan dan air di kawasan timur Indonesia.
“Dengan adanya suplai air yang berkelanjutan dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam bisa bertambah menjadi 2 -3 tanam,” kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Rabu, 9 Februari 2022.
- Pakai KAI Access Sudah Bisa Pesan Tiket Bus DAMRI, Cek Rutenya
- Sudah Kantongi SLO, Tol Binjai-Stabat Siap Beroperasi
- WIKA Raih Kontrak Baru Senilai Rp4,07 Triliun pada Januari 2022
Bendungan Meninting menjadi salah satu proyek strategi nasional (PSN) yang pembangunannya sudah dimulai sejak 2019. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 12 juta kubik dengan pengerjaan 2 paket. Paket 1 membutuhkan biaya sebesar Rp 875,25 miliar dan paket 2 memerlukan biaya Rp481,33 miliar.
Adapun paket pertama dimulai dengan persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) (PTHK)-PT Bahagia Bangunnusa, kerja sama operasional (KSO).
Sedangkan, untuk paket kedua pengerjaan meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya-PT. Sac Nusantara, KSO.
Berdasarkan data November 2021, progress bendungan sejauh ini sudah berjalan 23,14%.
Kedepannya, Bendungan Meninting akan bermanfaat untuk memberikan kecukupan air pada daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik khusunya di wilayah Senggigi.
Kemudian, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 megawatt (MW), serta dijadikannya sebagai destinasi baru untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
NTB menjadi salah satu provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak yakni ada enam bendungan. Bendungan yang sudah rampung di antaranya Bendungan Mila, Bendungan Tanju, dan Bendungan Bintang Bano.