Bendungan Way Sekampung Siap Beroperasi Akhir 2021
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mengatakan proses pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Lampung sudah mencapai 92,24% dan akan mulai diisi air pada awal semester dua 2021.
Nasional
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mengatakan proses pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Lampung sudah mencapai 92,24% dan akan mulai diisi air pada awal semester II-2021.
“Ditargetkan pada Juli 2021 (konstruksi Bendungan Way Sekampung) sudah rampung dan sudah bisa dimulai diisi air, sehingga paling lambat Desember 2021 sudah bisa menampung air,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) KemenPUPR Jarot Widyoko dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Maret 2021.
Jarot mengatakan Bendungan Way Sekampung merupakan bagian dari pengelolaan SDA dan irigasi yang akan terus dilanjutkan. Menurutnya, hal ini penting untuk mendukung produksi pertanian berkelanjutan. Di samping itu, kehadiran bendungan ini juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- Cegah Ledakan Kasus COVID-19, Pemerintah Geser dan Hapus Hari Libur Nasional Ini
- Penyaluran KPR FLPP: BTN Terbesar, Tiga Bank Daerah Terbaik
“Tidak kalah penting adalah fungsi pengendalian banjir, jadi dengan kapasitas tampung 68 juta meter kubik, maka hujan yang turun akan ditampung dulu. Sebelumnya juga telah ditampung di Batutegi, lalu turun ke Way Sekampung, dan turun lagi ke Margatiga yang targetnya rampung Desember 2021,” tambahnya.
Bendungan ini juga akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi daerah irigasi (DI) Sekampung seluas 55.373 hektar dan menambah areal irigasi DI Rumbia Extension seluas 17.334 hektar.
Dengan dibangunnya jaringan irigasi tersebut, diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan intensitas tanam 270% dari jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Jarot melanjutkan bendungan yang menyerap dana mencapai Rp2,07 triliun ini memiliki kapasitas tampung sekitar 68,06 juta meter kubik. Diharapkan, dengan ini pihaknya dapat dapat menyediakan air baku ke tiga wilayah, yakni Kota Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Lampung Selatan.
“Total kebutuhan ke depan 2.250 liter/detik untuk Kabupaten Pringsewu, Kota Bandar Lampung, Beranti dan Metro. Saat ini sedang pelaksanaan 800 liter/detik untuk Kota Bandar Lampung,” jelasnya.
Adapun, konstruksi bendungan ini dibagi menjadi empat paket pekerjaan dengan paket pertama dilakukan oleh kerja sama operasional (KSO) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Ashfri, paket kedua dilakukan oleh KSO PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), paket ketiga oleh PTPP-PT Ashfri, dan paket keempat oleh WSKT. (SKO)