Beragam Hipotesis Proses Terbentuknya Bulan
- Salah satu teori utama yang sering dibahas adalah teori ko-akresi. Menurut teori ini, Bulan dan Bumi terbentuk bersama dari materi yang sama saat tata surya masih dalam tahap awal pembentukannya.
Sains
JAKARTA - Bulan telah menjadi objek penelitian yang memikat dan menantang bagi para ilmuwan modern. Meskipun banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan asal-usulnya, misteri pembentukan Bulan tetap menjadi salah satu pertanyaan besar dalam ilmu astronomi.
Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Senin 12 Februari 2024, salah satu teori utama yang sering dibahas adalah teori ko-akresi. Menurut teori ini, Bulan dan Bumi terbentuk bersama dari materi yang sama saat tata surya masih dalam tahap awal pembentukannya.
Teori ini menjelaskan kesamaan geologi antara Bulan dan Bumi. Namun, teori ini belum sepenuhnya memahami bagaimana Bulan bisa memiliki momentum sudut unik yang dapat mengelilingi Bumi.
Teori fisi Bumi juga pernah populer jadi salah satu teori yang diyakini mampu menjelaskan terbentuknya bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bumi pada suatu titik berputar sangat cepat, sehingga sebagian materialnya terlepas dan membentuk Bulan.
Ada juga teori penangkapan, teori ini menjelaskan bahwa Bulan mungkin terbentuk di tempat lain dalam tata surya dan kemudian ditangkap oleh gravitasi Bumi. Namun, mekanisme yang menjelaskan bagaimana proses penangkapan ini bisa terjadi masih menjadi subjek perdebatan.
- Waduh! 90 Persen Pengguna Internet di Indonesia Terpapar Iklan Judi Online
- PLN Gandeng Perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis Energi Primer dari Gas hingga Hidrogen Hijau
- Analisis Kerugian GOTO Rp80 Triliun dari Transaksi dengan TikTok
Salah satu teori yang paling menarik adalah teori-tabrakan. Menurut teori ini, Bulan terbentuk setelah Bumi bertabrakan dengan sebuah objek seukuran Mars yang disebut Theia.
Tabrakan ini menyebabkan materi yang dilepaskan dari Bumi dan Theia membentuk sebuah cincin yang kemudian menggumpal menjadi Bulan. Namun, kendala dalam menjelaskan kesamaan komposisi antara Bumi dan Bulan masih menjadi tantangan utama bagi teori ini.
Baru-baru ini, para ilmuwan telah mengusulkan hipotesis menarik bahwa Bumi awalnya mungkin telah dihantam oleh beberapa tabrakan, masing-masing menciptakan bulan kecil yang kemudian bergabung untuk membentuk Bulan yang kita kenal saat ini.
Namun, mekanisme yang menjelaskan bagaimana bulan-bulan kecil ini bisa berkumpul menjadi satu benda yang lebih besar masih belum dipahami sepenuhnya.
Dengan berbagai teori yang ada, asal-usul Bulan tetap menjadi misteri yang menarik bagi ilmuwan dan pengamat langit. Meskipun kita telah membuat kemajuan besar dalam memahami Bulan, masih banyak yang harus kita pelajari tentang benda langit yang menawan ini.
Mungkin dengan penemuan baru dan pengembangan teknologi yang lebih canggih, kita akan segera mendapatkan jawaban definitif tentang bagaimana Bulan terbentuk, dan misteri megah di langit akan terungkap sepenuhnya.