Beralih ke Transportasi Ramah Lingkungan, Penumpang KAI Meningkat Usai Harga BBM Naik
- PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) berkomitmen akan pembangunan rendah karbon. Apalagi, perjalanan kereta api dinilai lebih optimal dan ramah lingkungan.
Nasional
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) berkomitmen akan pembangunan rendah karbon. Apalagi, perjalanan kereta api dinilai lebih optimal dan ramah lingkungan.
Layanan kereta ramah lingkungan pun yang dimiliki KAI menggunakan energi listrik yang bebas emisi. Adapun layanan tersebut adalah, KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, KA Bandara Soekarno-Hatta, serta LRT Sumatera Selatan. Ke depan juga akan hadir kereta berenergi listrik pada LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Untuk perjalanan kereta commuter, 1 rangkaian KRL terdiri dari 8 hingga 12 kereta dengan kapasitas maksimal 3.000 pelanggan sebelum pandemi. Jumlah 1 rangkaian KRL ini mampu menggantikan penggunaan 428 mobil pribadi dan 1.500 motor.
- Ekspansi ke Sektor Tambang, Waskita Karya (WSKT) Teken Kontrak Rp262 Miliar
- Sarana Menara (TOWR) Milik Grup Djarum Bidik Pendapatan Senilai Rp10,5 Triliun Sepanjang 2022
- Selangkah Lagi, Semen Baturaja Bakal Dicaplok Semen Indonesia
VP Pubic Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI berkomitmen memberikan manfaat yang maksimal melalui layanan kereta api, baik manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh pelanggan berupa layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu maupun manfaat tidak langsung bagi masyarakat berupa peningkatan kualitas udara dan berkurangnya beban jalan raya.
“Angkutan kereta api baik untuk perjalanan jarak jauh ataupun commuter hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Dengan beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke kereta api, maka akan dapat mengurangi angka kecelakaan, kemacetan, emisi gas buang kendaraan serta mengefisienkan waktu dan tenaga,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 September 2022.
Hal ini terbukti sejak pemerintah menetapkan harga baru BBM bersubsidi pada 3 September 2022, terpantau pelanggan Kereta Api Jarak Jauh mengalami peningkatan.
Pada periode 4-10 September 2022, KAI melayani sebanyak 593.471 pelanggan atau rata-rata 84.782 pelanggan per hari, naik 3% dibanding pekan sebelumnya, 28 Agustus-September 2022, yaitu sebanyak 573.176 pelanggan atau rata-rata 81.882 pelanggan per hari.
KAI melihat adanya peningkatan masyarakat yang menggunakan kereta api dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu sesuai harapan pemerintah yang mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.
“Kereta api memiliki peran yang besar dalam melestarikan lingkungan dan menyediakan mobilitas bagi masyarakat. KAI bersama-sama seluruh stakeholder akan terus mengembangkan layanan kereta api agar kereta api semakin maju dan dapat memberikan nilai lebih secara berkelanjutan.” tutup Joni.
Efisiensi kereta api dapat dilihat dari kapasitas angkut yang besar. Dalam sekali jalan, 1 rangkaian kereta api Jarak Jauh terdiri dari 8 hingga 14 kereta penumpang dengan kapasitas hingga 1.120 tempat duduk. Jika dibandingkan dengan mobil pribadi berkapasitas 7 orang atau motor berkapasitas 2 orang, maka 1 perjalanan kereta api dapat menggantikan 160 mobil atau 560 motor.
- Ekspansi ke Sektor Tambang, Waskita Karya (WSKT) Teken Kontrak Rp262 Miliar
- Sarana Menara (TOWR) Milik Grup Djarum Bidik Pendapatan Senilai Rp10,5 Triliun Sepanjang 2022
- Selangkah Lagi, Semen Baturaja Bakal Dicaplok Semen Indonesia
Kementerian Perhubungan menilai bahwa emisi yang dihasilkan kereta api jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mobil atau pesawat. Dalam 200 mil perjalanan, emisi yang dihasilkan mobil atau pesawat 5 kali lipat jika dibandingkan dengan kereta api.
Berdasarkan penelitian dari Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris via Our World in Data, emisi setara CO2 per penumpang per km pada kereta adalah 41 gram, sepeda motor 103 gram, dan mobil 192 gram.
Sehingga perjalanan kereta dengan 1.120 penumpang hanya menghasilkan 45.920 gram CO2 per km, jauh lebih rendah dibanding motor sebanyak 115.360 gram CO2 dan mobil sebanyak 215.040 gram CO2.