Ilustrasi Blibli.
Korporasi

Berantas Penipuan Belanja Online, Blibli Bikin Gerakan #IngatVOMO

  • Blibli (BELI) mengampanyekan gerakan #IngatVOMO sebagai bagian dari memberantas penipuan meningkatnya tren belanja online saat ini.

Korporasi

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Blibli (BELI) mengampanyekan gerakan #IngatVOMO sebagai bagian dari memberantas penipuan meningkatnya tren belanja online saat ini. Langkah ini diambil Blibli dengan eksperimen sosial melalui situs Vomoshop (https://www.vomoshop.com/).

Gerakan itu bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi Ecommerce Indonesia-idEA, para pemilik merek, media massa dan komunitas. 

Dikutip dari keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, berdasarkan data simulasi Vomoshop, sebanyak 71% korban FOMO sudah mengetahui bahaya transaksi ke rekening pribadi namun tetap dilakukan. 

Oleh karena itu, sebagai upaya menghentikan sekaligus menangkal risiko menjadi korban penipuan online yang dipicu FOMO, Blibli memiliki sejumlah langkah cerdas yang terangkum dalam kampanye #IngatVOMO, yakni meliputi:

1. Verifikasi

Memilih marketplace terkenal yang diunduh secara resmi melalui Google/App Store dan memiliki rating lebih dari 4.

2. Observasi

Selalu baca deskripsi produk dengan detail, pastikan harga ditawarkan wajar, serta memiliki kebijakan purna jual yang jelas juga garansi retur.

3. Mudah Akses Info

Memiliki layanan pelanggan 24/7, dengan kemudahan pemilihan serta lacak pengiriman dan terakhir. 

4. Ofisial

Transaksi pembayaran hanya dilakukan lewat platform, bukan rekening pribadi mitra seller.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo RI Septriana Tangkary, mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Blibli. “Kami sangat mengapresiasi langkah inovatif Blibli dalam meluncurkan situs Vomoshop sebagai upaya mengedukasi pelanggan untuk melawan kejahatan tipu tipu belanja online,” ujarnya

Melansir penilaian berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), skor Indonesia pada tahun 2022 sebesar 64,48 dari skala 1-100. Angka tersebut dinilai masih perlu ditingkatkan dan terus menjadi isu nasional yang butuh perhatian dari berbagai pihak. 

"Apa yang dilakukan oleh Blibli sejalan dengan upaya kami dalam memperkuat pilar-pilar literasi digital, yang salah satunya adalah digital safety. Upaya tersebut berguna meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data diri, sehingga masyarakat Indonesia bisa lebih cermat dan bijak dalam berbelanja online di era transformasi digital saat ini.” lanjut Septriana.

Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata Edit Prima menyampaikan Indonesia sedang menghadapi lonjakan kejahatan siber. Hal itu terlihat dari hampir 1,6 miliar traffic anomalies per Desember 2022 dengan potensi kerugian mencapai Rp14,2 triliun. 

"Kami mengapresiasi social experiment yang diinisiasi Blibli dan berharap kampanye #IngatVOMO ini dan #JagaRuangSiber dari BSSN dapat kita gaungkan bersama ke depannya untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk peduli dan bijak dalam menjaga keamanan data pribadi apalagi saat berbelanja online.” paparnya. 

Sementara itu Chief of Marketing Officer Blibli Edward Kilian S menambahkan sebagai pelopor omnichannel commerce sekaligus platform gaya hidup terpercaya, Blibli senantiasa menerapkan tata kelola privasi data dan keamanan siber yang bertanggung jawab di seluruh layanan dan fitur yang ditawarkan kepada pelanggan.