logo
OM LOrenza, Tambal Ban.
Hiburan

Berawal dari Iseng Unggah Video, OM Lorenza Kembali Hidupkan Keindahan Dangdut Klasik

  • Dengan irama yang ceria dan lirik yang menghibur, mereka berhasil menciptakan suasana yang meriah, membuat penonton ikut terbawa dalam alunan musik yang ringan namun menyenangkan.

Hiburan

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Buat penggemar dangdut lawas atau jadul pasti tahu siapa kelompok musik Ores Melayu (OM) Lorenza. Baru-baru ini lagu Tambal Ban yang diciptakan oleh OM Lorenza menjadi buah bibir di media sosial.

Lagu dangdut bernuansa klasik ini viral di berbagai platform, khususnya Instagram dan TikTok.

Lagu-lagu yang dibawakan OM Lorenza makin dikenal dan digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan usia. Dalam video yang beredar di berbagai platform media sosial, hampir seluruh penonton yang hadir turut bernyanyi dan bergoyang di depan panggung.

Aku iki tukang tambal ban

Uripe Sak ndalan-ndalan

Golek duit, duit sing halal

Penting cukup kanggo sandang lan pangan

Aku iki tukang tambal ban

Rejekine untung-untungan

Nasib apik duit kantongan

Wayah apes wetengku kroso kroncongan

Mak jedor mak jedor dor ono ban pecah

Didirikan pada tahun 2007 atas inisiatif Budi Aeromax, OM Lorenza sempat mengalami masa vakum sebelum akhirnya dipimpin oleh Murjiyanto sejak 2012.

Grup musik ini memiliki keunikan tersendiri karena mengusung lagu-lagu dangdut klasik era 70-an hingga 90-an, dengan gaya khas yang mempertahankan keaslian musik dangdut tanpa sentuhan koplo.

Adapun, grup musik ini didirikan saat pandemi Covid-19. Saat itu, para musisi tidak dapat tampil di atas panggung. Mereka kemudian berkumpul di sebuah rumah yang kini berfungsi sebagai base camp di Dukuh Ngemul RT 002, RW 001, Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari.

Dari situ mereka berlatih dan merekam penampilan sederhana dengan membawakan lagu-lagu lawas favorit. Kehangatan serta semangat kebersamaan yang tergambar dalam video-video tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang.

Berawal dari OM Lorenza yang hanya membagikan video penampilan mereka di Facebook. Tak disangka, video-video sederhana itu justru viral dan mendapat perhatian publik. Bukan hanya penggemar dangdut lawas yang tertarik, tetapi anak muda juga penasaran dengan musik jadul tersebut.

Popularitas mereka kian melejit usai video-video mereka diunggah ulang dan menjadi tren di TikTok. Gerakan tari yang khas dan sederhana, dipadukan dengan kostum retro yang dikenakan oleh para personel serta penonton, menciptakan nuansa nostalgia yang begitu kuat.

Di mana personelnya mengenakan kemeja yang dipadukan dasi panjang, celana cutbray, serta sepatu pantofel klasik. Gaya ini mencerminkan nuansa khas era musik lawas yang penuh warna. Bahkan mereka menambahkan aksesori seperti kacamata hitam berukuran besar dan topi fedora, semakin menegaskan kesan retro.

Grup musik dangdut asal Kabupaten Sukoharjo ini tidak hanya menarik perhatian lewat penampilan mereka. OM Lorenza juga tampil penuh energi saat membawakan lagu-lagu dangdut klasik di atas panggung.

Dengan irama yang ceria dan lirik yang menghibur, mereka berhasil menciptakan suasana yang meriah, membuat penonton ikut terbawa dalam alunan musik yang ringan namun menyenangkan. Tabuhan gendang, organ, serta alunan seruling turut mengiringi penampilan mereka, terutama saat membawakan lagu andalan Tambal Ban di atas panggung.

Durasi pertunjukan OM Lorenza terbilang cukup lama, sekitar 3-4 jam. Dalam satu penampilan, mereka mampu membawakan sekitar 20-25 lagu dangdut klasik.

Adapun, grup ini terdiri dari 10 musisi dan 4 penyanyi, termasuk Winda Exa, Dewi Satria, Etik Mehong, dan Titin Defani, yang kini menjadi idola baru di kalangan penggemar dangdut lawas.

Di samping itu, OM Lorenza juga dikenal dengan aksi panggungnya yang penuh energi dan mampu membangkitkan semangat nostalgia. Mereka tidak hanya bernyanyi, tetapi juga berinteraksi dengan penonton, menciptakan suasana yang hangat dan meriah.