<p>TrenAsia.com pada sepanjang Mei 2020 membagikan 300 paket sembako kepada pengemudi ojek online (ojol). / Dok. TrenAsia.com</p>
Komunitas

Berbagi Untuk Ojol Terdampak Corona

  • JAKARTA – Media daring yang membangun optimisme, TrenAsia.com sepanjang Mei 2020 membagikan ratusan paket sembako kepada pengemudi ojek online (ojol) dan masyarakat yang membutuhkan di Jakarta. Paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, dan uang tunai, dengan total jutaan rupiah tersebut disalurkan untuk membantu meringankan beban masyarakat, khususnya para driver yang pendapatannya merosot drastis akibat […]

Komunitas
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Media daring yang membangun optimisme, TrenAsia.com sepanjang Mei 2020 membagikan ratusan paket sembako kepada pengemudi ojek online (ojol) dan masyarakat yang membutuhkan di Jakarta.

Paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, dan uang tunai, dengan total jutaan rupiah tersebut disalurkan untuk membantu meringankan beban masyarakat, khususnya para driver yang pendapatannya merosot drastis akibat pandemi virus corona (COVID-19).

Para driver tersebut mengaku, sumbangan apa pun yang diterimanya saat ini menjadi bantuan yang sangat berarti untuk mempertahankan perekonomiannya agar tetap berjalan.

“Alhamdulillah, bantuan apa saja kayak sembako atau takjil yang dibagikan di jalan bisa buat orang rumah,” ujar Kholil (44), salah satu driver Gojek yang biasa menarik penumpang di daerah Tanjung Priok, Jakarta.

Hal itu dirasakan pula oleh Untung (45), driver Gojek yang sebelumnya pernah bekerja di bisnis percetakan. Belum genap satu tahun banting setir mencari nafkah sebagai pengemudi, kini penghasilannya harus minus karena orderan sangat sepi.

“Tapi saya bersyukur, kalau di jalan ada saja yang ngasih bantuan,” ungkapnya.

Kebijakan pemerintah dalam menerapkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah mengatur larangan pengangkutan penumpang oleh driver ojol. Hal ini kemudian berdampak pada penghasilan para pengemudi. Sebelum COVID-19 menghantam, penghasilan mereka rata-rata selalu di atas Rp200.000 per hari. Namun, di tengah situasi pandemi saat ini, pemasukan yang masuk menurun hampir 90%.

“Selama pandemi ini, jujur, saya hampir menyerah. Dalam lima hari terakhir saja, orderan saya benar-benar nol,” ungkap Donny (49), salah satu driver Gojek yang berdomisili di Depok, Jawa Barat. Padahal, pada saat situasi normal, dalam sehari ia bisa menerima 10 sampai 12 pesanan.

Berdasarkan hasil perbincangan dengan para driver, mayoritas dari mereka mengaku belum merasakan manfaat bantuan yang berasal dari pemerintah. “Sebelumnya saya belum pernah terima bantuan apa pun dari pemerintah,” tutur Deri (37).

Ia mengaku, hingga kini bantuan belum terlihat di lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun demikian, ia berharap bantuan tersebut memang belum sampai.

“Mudah-mudahan memang belum sampai. Ya, saya berharapnya bantuan bisa lebih meratalah,” kata Deri.

Namun, beberapa di antaranya mengungkapkan, pernah mendapat bantuan dari perusahaannya bernaung alias Gojek. Ahmad (34) bercerita, bantuan tersebut berupa voucher senilai Rp100.000 yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sembako.

“Kemarin sempet dikasih voucher dari Gojek senilai Rp100.000. Terus bisa ditukar buat beli beras dan minyak,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mendapat imbauan dari pihak Gojek agar selalu menerapkan protokol kesehatan demi keamanan bersama. Anjuran tersebut seperti, menyegerakan mandi ketika sampai di rumah, mencuci bersih jaket dan pakaian yang digunakan, serta selalu mencuci tangan secara rutin.

“Pokoknya tidak boleh menyentuh atau memegang apa pun di rumah sebelum mandi,” kata Ahmada.

Saat bekerja pun, para driver tersebut selalu melengkapi diri dengan masker, hand sanitizer, serta memastikan kebersihan barang dan makanan dalam pelayanan GoSend dan GoFood. (SKO)