Rumah dan Pohon
Dunia

Berbulan-Bulan Turun, Pasaran Rumah di Inggris Merangkak Naik

  • Perusahaan pinjaman hipotek Halifak mengatakan bahwa harga rumah di Inggris naik selama dua bulan berturut-turut pada November 2023. Data ini juga menunjukkan bahwa tanda-tanda bahwa penurunan harga rumah pada tahun lalu sudah mencapai titik terendahnya.

Dunia

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Perusahaan pinjaman hipotek Halifak mengatakan bahwa harga rumah di Inggris naik selama dua bulan berturut-turut pada November 2023. Data ini juga menunjukkan bahwa tanda-tanda bahwa penurunan harga rumah pada tahun lalu sudah mencapai titik terendahnya. 

Dikutip dari Reuters, Halifax, bagian dari Lloyds Banking Group, mengatakan harga rumah naik 0,5% di bulan November berdasarkan penyesuaian musiman setelah kenaikan 1,2% di bulan Oktober yang mengikuti penurunan enam bulan yang tidak terputus.

Harga rumah rata-rata sebesar 283,615 pound setara Rp5,53 miliar. Harga ini 1,0% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya tetapi naik 1,7% dari harga terendah di bulan September.

Pemberi pinjaman hipotek lainnya Nationwide melaporkan minggu lalu bahwa harga rumah berdasarkan ukuran mereka naik selama tiga bulan berturut-turut pada bulan November, dan sebesar 2 % lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ketahanan harga rumah yang terlihat pada tahun 2023 terus ditopang oleh kurangnya ketersediaan properti, dibandingkan penguatan permintaan pembeli yang signifikan. Meskipun demikian, angka persetujuan hipotek terbaru menunjukkan sedikit peningkatan dalam aktivitas," Kata direktur Halifax Kim Kinnaird.

Consultancy Capital Economics memperkirakan penurunan harga rumah sebesar 1,5% lagi pada tahun 2024, namun mengatakan penurunan tersebut mungkin lebih kecil.

"Meskipun resesi dangkal dan peningkatan pengangguran tahun depan dapat menyebabkan penurunan harga rumah lebih lanjut, dengan puncak suku bunga hipotek sudah berlalu, harga rumah mungkin sudah mencapai titik terendah," Kata ekonom modal Imogen Pattison.

Harga rumah di Inggris, seperti halnya di banyak negara maju lainnya, melonjak selama dan setelah pandemi COVID-19 karena permintaan yang lebih banyak, insentif pajak sementara, dan tingkat suku bunga yang mencapai rekor rendah.

Antara Februari 2020 dan puncaknya pada September 2022, harga rumah di Inggris naik 27% menurut statistik resmi.

Selama setahun terakhir, harga rumah telah turun karena kenaikan tajam biaya hipotek karena bank sentral setempat menaikkan suku bunga dari 0,1% pada bulan Desember 2021 ke level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 5,25% pada bulan Agustus 2022 sebagai respons terhadap inflasi tertinggi di lebih dari 40 tahun.