Gaya Hidup

Berburu Perhiasan Emas di Arab

  • JAKARTA – Setiap jamaah haji biasanya akan membawa buah tangan ketika kembali ke Indonesia. Contohnya seperti kurma dan air zam-zam, namun ternyata perhiasan emas dari Arab juga terbilang laris manis.  Di Arab, perhiasan seperti kalung punya desain yang luar biasa. Oleh karena itulah harga jual emas tersebut lebih mahal karena tidak hanya diukur berdasarkan berat […]

Gaya Hidup
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Setiap jamaah haji biasanya akan membawa buah tangan ketika kembali ke Indonesia. Contohnya seperti kurma dan air zam-zam, namun ternyata perhiasan emas dari Arab juga terbilang laris manis. 

Di Arab, perhiasan seperti kalung punya desain yang luar biasa. Oleh karena itulah harga jual emas tersebut lebih mahal karena tidak hanya diukur berdasarkan berat emas tersebut melainkan secara desain yang ada pada setiap koleksi emas tersebut.

Sebagian besar perhiasan tersebut dibuat di Jeddah, Arab Saudi, dari emas 21 karat, sementara yang berdesain India diimpor lewat Dubai, ujar Ali Abdullah, 35, seorang pekerja asal Saudi yang telah bekerja di sebuah toko emas di Mekah selama 10 tahun.

“Emas yang dijual di Mekah itu murni dan tidak dicampur,” ujarnya pada VoA (19/01).

Kualitas emas yang bagus dapat ditukar lagi saat pembeli kembali ke Arab dengan menunjukkan bukti surat pembelian emas. 

Menariknya, banyak penjual emas di Mekah dan Madinah fasih dan lancar dalam menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga para jamaah tidak perlu khawatir jika kesulitan bertransaksi karena terkendala bahasa.

“Emas Saudi adalah yang terbaik di dunia. Kualitasnya tinggi dan diberkati. Orang-orang membelinya dan mengatakan ini emas yang terberkati dari Mekah.”