Berencana Gaet Investor Strategis, Garuda (GIAA) Bakal Gelar Dua Kali Rights Issue Tahun Ini
- Emiten kepunyaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan akan segera mendapatkan kucuran modal baru yang tidak hanya dari pemerintah pasca berhasil lolos dari pailit dengan memperoleh penundaan pembayaran kewajiban utang (PKPU).
Korporasi
JAKARTA- Emiten kepunyaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan akan segera mendapatkan kucuran modal baru yang tidak hanya dari pemerintah pasca berhasil lolos dari pailit dengan memperoleh penundaan pembayaran kewajiban utang (PKPU).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, perseroan rencananya akan menggelar dua kali rights issue pada tahun ini.
"Rights issue pertama kita harapkan akan terjadi pada kuartal III dengan inject dari pemerintah melalui PMN sebesar Rp7,5 triliun," ujar Kartika dalam pres confrence Selasa, 28 Juni 2022.
- Resesi Ekonomi Incar Dunia, Makanan Bakal Jadi Investasi Terbaik daripada Emas
- Proyek Jalan Tol Bawah Laut Disiapkan, Infrastruktur Dasar di Ibu Kota Baru Mulai Dibangun pada Agustus 2022
- Jalan Tol Terpanjang di Indonesia Gedebage - Cilacap Mulai Dibangun Tahun Depan
Sedangkan right issue kedua akan dilaksanakan pada akhir tahun 2022 nanti dengan investor swasta yang akan masuk menjadi penyokong modal perseroan.
"Harapannya nanti ekuitas Garuda ini memiliki nilai yang positif kedepannya ," tambah Kartika.
Dengan adanya aksi dua kali yang rights issue ini akan merubah jumlah kepemilikan saham Pemerintah terhadap perseroan, dari 65% pada rights issue pertama dan diharapkan kepemilikan pemerintah menurun menjadi 51% pada aksi rights issue kedua.
Guna merealisasi harapan perseroan, kedepannya pemerintah bersama dengan manajemen akan melakukan pencarian investor strategis bagi perseroan.
Kartika meyakini, Garuda akan memperoleh investor strategis, pasca mendapatkan hasil putusan PKPU yang diiringi dengan pembenahan kinerja kerja perseroan.
"Dengan investor airlines luar negeri, kami cukup meyakini dengan penumpang domestik yang memiliki potensi besar, dengan market domestik yang kuat nah ini kita cukup optimis bahwa akan ada yang berminat untuk ke sana." tutup Kartika.