Berharta Rp89,88 Miliar, Sumber Kekayaan Dirut BUMN Ini Mayoritas dari Hibah
- Total, hingga 2022, Bakir Pasaman berharta Rp89,88 miliar, naik 6,36% dibandingkan tahun sebelumnya Rp84,51 miliar
BUMN
JAKARTA – Sumber kekayaan penyelenggaran negara bisa berasal dari berbagai sumber. Misalnya penerimaan dari pekerjaan, usaha dan investasi, juga penerimaan lainnya seperti utang, warisan, hibah atau hadiah.
Contohnya Bakir Pasaman, kekayaan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) ini mayoritas berasal dari hibah berupa tanah dan bangunan. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2022, 75,03% harta kekayaannya berasal dari hibah berupa tanah dan bangunan.
Pria yang menjabat dirut Pupuk Indonesia sejak 4 Agustus 2020 ini melaporkan hingga akhir tahun lalu memiliki aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp69,32 miliar dari 15 titik lokasi yang berbeda. Menariknya, 13 dari 15 tanah dan bangunan yang dimiliki ternyata berasal dari hibah.
Total tanah dan bangunan hasil hibah mencapai Rp67,45 miliar. Sementara tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri hanya berjumlah 3 dengan nilai masing-masing Rp750 juta, Rp1,5 miliar, dan Rp295 juta.
- 42 Wasit Liga 1 dan 2 Ikuti Pelatihan VAR, Berikut Materinya
- Produksi Nikel Vale (INCO) Kuartal II-2023 Naik 35 Persen jadi 16.922 Ton
- Sri Mulyani Sebut Aset Kripto Perlu Diatur Standar Kebijakan Global
Dalam definisi KPK, hibah adalah pengalihan hak atas sesuatu kepada orang lain yang dilakukan ketika masih hidup dan pelaksanaan pembagiannya dilakukan pada waktu penghibah masih hidup juga.
Bakir juga memiliki 3 buah mobil yakni Nissan Serena senilai Rp160 juta, 2 Toyota Alphard senilai Rp1,09 miliar dan Rp999 juta. Anak dari mantan Direktur PT Pupuk Sriwidjaja, Kotan Pasaman ini juga memiliki harta bergerak lainnya yang jumlahnya Rp2,47 miliar, nilai tersebut melejit 55,66% dari 2021 sebesar Rp1,59 miliar.
Tahun lalu, ia mulai berinvestasi di surat berharga senilai Rp924,88 juta. Bakir juga kedapatan tak memiliki utang sama sekali. Sementara simpanan di bank alias kas dan setara kasnya mencapai Rp14,91 miliar, bertambah 21,57% dari semula Rp12,26 miliar pada 2021.
Total, hingga 2022, Bakir Pasaman berharta Rp89,88 miliar, naik 6,36% dibandingkan tahun sebelumnya Rp84,51 miliar.