Ilustrasi
Industri

Masih Kontraksi, Berikut Rapor Penyaluran Kredit dan NPL Kuartal I-2021 di 7 Sektor

  • Dari sisi risiko kredit, data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) malaporkan, rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dan net perbankan per Maret 2021 tercatat masing-masing sebesar 3,17% dan 1,02%

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Pada tiga bulan pertama 2021, Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran kredit perbankan mulai membaik. Meski demikian, kredit masih mengalami kontraksi sebesar -1,28% year on year (yoy) pada Mei 2021. Nilai ini meningkat dari pertumbuhan kredit pada April 2021 yang -2,28% (yoy).

Pada kuartal I-2021, kredit bank umum konvensional (BUK) masih terkontraksi -4,29% secara tahunan (yoy), menurun dibandingkan periode yang sama yang tumbuh sebesar 7,83% (yoy). 

“Kontraksi kredit masih disebabkan lemahnya demand sebagai imbas dari perlambatan aktivitas ekonomi seiring dengan pandemi COVID-19 dan selektifnya bank dalam penyaluran kredit di tengah persepsi tingginya risiko kredit,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, 16 Juli 2021.

Dari sisi risiko kredit, data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) malaporkan, rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dan net perbankan per Maret 2021 tercatat masing-masing sebesar 3,17% dan 1,02%. 

“Rasio NPL ini di bawah ketentuan maksimum yang telah ditetapkan dan masih berada pada level yang masih manageable,” tambah Wimboh.

Akan tetapi, kualitas kredit menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio NPL gross BUK tercatat meningkat 42 bps menjadi 3,17% dari 2,74%. 

Sejalan dengan meningkatnya NPL gross, NPL net BUK juga meningkat 2 bps menjadi 1,00% dari 0,98%. OJK mengungkapkan, peningkatan NPL dipengaruhi oleh turunnya kemampuan bayar debitur dan lemahnya demand kredit baru sebagai akibat pandemi COVID-19 yang cukup signifikan berdampak pada penurunan kegiatan usaha maupun pendapatan masyarakat. 

Berdasarkan jenis penggunaan, semua rasio NPL baik kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI), dan kredit konsumsi (KK) yoy masing-masing meningkat 50 bps, 75 bps, dan 1 bps menjadi 4,06%, 2,98%, dan 1,86%.

Menghimpun dari data kuartal I-2021 OJK, berikut realisasi penyaluran kredit dan NPL di 7 sektor:

1. Agribisnis

Per kuartal I-2021, total penyaluran kredit perbankan ke sektor agribisnis sebesar Rp764,87 triliun, tumbuh 0,57% secara kuartalan (qtq) atau 0,14% (yoy).

Dalam hal kualitas kredit di sektor agribisnis, per kuartal I-2021 tingkat NPL KMK tercatat berada di level 3,00%, meningkat sebesar 0,21% dari kuartal IV-2020. Sedangkan NPL KI tercatat berada di level 2,05%, turun sebesar 0,27% dari kuartal IV-2020.

2. Manufaktur

Total penyaluran kredit perbankan kepada sektor manufaktur pada kuartal I-2021 menurun sebesar 0,01% (qtq) dan 7,07% (yoy). Sejalan dengan penurunan total kredit perbankan pada sektor manufaktur, kinerja kredit sektor manufaktur posisi kuartal I-2021 juga memburuk menjadi 4,73% dibandingkan dengan posisi kuartal IV-2020 sebesar 4,58% atau naik 0,15%.

3. Pariwisata

Per kuartal I-2021, total penyaluran kredit perbankan ke sektor pariwisata sebesar Rp231,38 triliun atau bertumbuh 2,51% (qtq) dan 5,56% (yoy). Dalam hal kualitas kredit di sektor pariwisata, per kuartal I-2021 tingkat NPL KMK tercatat berada di level 2,64%, meningkat 0,16% dari kuartal IV2020. 

Sedangkan NPL KI tercatat berada di level 5,66% (menurun sebesar 0,97% dari kuartal IV-2020).

4. Perikanan

Pada kuartal I-2021, total penyaluran kredit perbankan ke sektor perikanan meningkat 3,26% (qtq) atau 11,82% (yoy) menjadi Rp25,74 triliun. Dalam hal kualitas kredit di sektor perikanan, per kuartal I-2021 tingkat NPL KMK tercatat memburuk dari sebesar 5,28% pada kuartal IV-2020 menjadi sebesar 6,01%, meningkat 0,73%.

Sedangkan NPL KI tercatat membaik dari sebesar 9,55% pada kuartal IV-2020 menjadi sebesar 8,69% pada kuartal I-2021 atau menurun 0,86%.

5. Pertambangan dan Penggalian

Tingkat penyaluran kredit perbankan pada sektor pertambangan dan penggalian pada kuartal I-2021 sebesar Rp181,09 triliun atau tumbuh 0,86% (qtq) dan turun sebesar 32,23% (yoy). Tingkat NPL kredit sektor pertambangan dan penggalian pada kuartal I-2021 meningkat menjadi 7,54% atau meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 7,32%.

6. Jasa Konstruksi

Tingkat penyaluran kredit perbankan pada sektor konstruksi menunjukkan relatif stabil pada kuartal I-2021. Pada kuartal ini, total penyaluran kredit sedikit mengalami penurunan sebesar 0,80% (qtq) namun meningkat 5,71% secara yoy. Tingkat NPL kredit sektor konstruksi pada posisi kuartal I-2021 meningkat menjadi 3,48% dari 3,45% pada kuartal IV-2020 (naik 0,03%).

7. Jasa Kesehatan

Per kuartal I-2021, total penyaluran kredit perbankan ke sektor kesehatan dan sosial sebesar Rp28,27 triliun atau bertumbuh 0,05% (qtq) dan menurun 2,77% (yoy). Dalam hal kualitas kredit di sektor kesehatan dan sosial, per kuartal I-2021 tingkat NPL KMK tercatat berada di level 0,80%, menurun sebesar 0,51% dari kuartal IV-2020. 

Sedangkan NPL KI tercatat berada di level 0,93%, menurun sebesar 0,43% dari kuartal IV-2020.