Petani menanam jagung di persawahan Kunjang, Kediri, provinsi Jawa Timur, Indonesia, 10 April 2023 (Antara Foto/Muhammad Mada)
Nasional

Berikut Sederet Rencana Mentan Genjot Produksi Beras

  • Mentan menargetkan optimalisasi lahan rawa (Oplah) seluas 851 ribu hektare, yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain itu pemerintah juga berupaya melakukan cetak sawah baru di berbagai daerah, termasuk di Merauke, Papua Selatan.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengklaim pihaknya akan mengoptimalisasi 2,3 juta hektare lahan pertanian di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi besar pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya beras, guna menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat.

Mentan menargetkan optimalisasi lahan rawa (Oplah) seluas 851 ribu hektare, yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain itu pemerintah juga berupaya melakukan cetak sawah baru di berbagai daerah, termasuk di Merauke, Papua Selatan. Program ini dilakukan untuk memperluas areal tanam sekaligus meningkatkan kapasitas produksi beras nasional.

"Target kita Oplah, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian eksisting di Pulau Jawa terbagi irigasi tersier, sekunder, primer itu satu juta hektare, total 2,3 juta hektare," kata Mentan, di Jakarta, dikutip, Jumat, 6 Desember 2024.

Tidak hanya memperluas lahan, normalisasi irigasi juga akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian. Di Pulau Jawa, sekitar 1 juta hektare lahan akan dinormalisasi untuk memastikan sistem irigasi berjalan lancar, baik itu irigasi primer, sekunder, maupun tersier.

Diketahui, banyak saluran irigasi yang tersumbat, menghambat distribusi air yang optimal ke lahan pertanian. Lewat perbaikan saluran-saluran ini, diharapkan dapat mengembalikan kapasitas tanam menjadi tiga kali setahun.

"Normalisasi irigasi yang dulu tanam tiga kali (selama musim tanam), tapi karena salurannya tersumbat, kita perbaiki normalisasi sehingga bisa tanam kembali seperti sediakala, yaitu tiga kali. (Ini target) di 2025, persiapan sekarang, kita curi start," tambah Mentan.

Proyek normalisasi irigasi ini ditargetkan selesai pada 2025. Saat ini, tahap persiapan sudah dimulai dengan koordinasi yang intensif antara berbagai pihak terkait.

Menteri Pertanian yakin bahwa produksi beras Indonesia akan mengalami peningkatan signifikan. Melalui optimalisasi lahan dan ekstensifikasi sawah, target peningkatan produksi beras akan tercapai, yang pada akhirnya mendukung pencapaian swasembada pangan. Rencana ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi pangan. 

Kebutuhan Beras Nasional

Kebutuhan beras untuk konsumsi rumah tangga di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir, mencatatkan rekor tertinggi sebesar 22,64 juta ton pada tahun 2023. 

Angka ini naik signifikan dibandingkan konsumsi pada tahun 2019 yang mencapai 21 juta ton, mencerminkan kenaikan kumulatif sebesar 7,7%. Peningkatan ini terjadi seiring dengan naiknya konsumsi beras per kapita masyarakat dari yang tadinya 78,71 kg pada tahun 2019 menjadi 81,23 kg per tahun pada tahun 2023, atau meningkat sebesar 3,2%.

Beras tetap menjadi sumber utama kalori bagi masyarakat Indonesia, menyumbang 44% dari total konsumsi energi harian yang rata-rata mencapai 2.088 kilokalori pada 2023. Posisi ini menegaskan peran penting beras dalam pola konsumsi nasional, sekaligus menunjukkan bahwa kebutuhan pangan pokok ini akan terus menjadi fokus dalam kebijakan ketahanan pangan di masa mendatang.