<p>Ilustrasi</p>
Nasional & Dunia

Berisi Potongan Tubuh Manusia, &#8216;Perahu Hantu&#8217; Hanyut di Perairan Jepang

  • Jakarta,29 Desember 2019- Lima mayat dan dua kepala manusia telah ditemukan di dalam kapal karam di pantai Jepang. Disitat dari BBC (29/12) Kapal itu mendarat di Pulau Sado, Jepang, pada hari Jumat dan pihak berwenang baru mendapatkan akses pada hari Sabtu. Kapal yang rusak parah itu bertuliskan huruf Korea di sisinya. Polisi tidak dapat mengkonfirmasi […]

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

Jakarta,29 Desember 2019- Lima mayat dan dua kepala manusia telah ditemukan di dalam kapal karam di pantai Jepang.

Disitat dari BBC (29/12) Kapal itu mendarat di Pulau Sado, Jepang, pada hari Jumat dan pihak berwenang baru mendapatkan akses pada hari Sabtu. Kapal yang rusak parah itu bertuliskan huruf Korea di sisinya.

Polisi tidak dapat mengkonfirmasi kebenaran penemuan kedua kepala di dalam kapal. Tetapi media Jepang mengatakan mayat-mayat itu sudah berwujud setengah kerangka.

Hal ini mengindikasikan bahwa para korban sudah lama tewas di kapal yang terombang-ambing. Menariknya, “Kapal hantu” yang diyakini berasal dari Korea Utara adalah penemuan yang cukup umum di pantai Jepang.

Kapal-kapal terdampar itu umumnya kosong atau hanya berisi sisa-sisa manusia. Selama musim dingin, paparan dan kelaparan adalah penjelasan yang paling mungkin atas kematian para awak kapal.

Dalam insiden sebelumnya ada spekulasi bahwa kru yang ditemukan di “kapal hantu” adalah pembelot atau mata-mata dari rezim represif pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Tetapi juga diperkirakan bahwa kemiskinan telah memaksa orang Korea Utara untuk mencari ikan di perairan yang lebih jauh dari rumah.

Pada tahun 2017 seorang awak kapal ditemukan hidup-hidup di atas kapal yang hanyut dan diminta untuk dikirim kembali ke Korea Utara.

Ketegangan yang sedang berlangsung antara Jepang dan Korea Utara bisa membuat penyelidikan penuh ke kapal karam terbaru menjadi sulit.

Pada hari Jumat, penyiaran nasional Jepang NHK secara tidak sengaja melaporkan peluncuran rudal Korea Utara sebelum memperbaiki kesalahan. Mereka meminta maaf dan mengatakan berita itu dimaksudkan sebagai latihan.

Pada bulan November, Korea Utara mengancam Jepang dengan “rudal balistik sungguhan” dan menyebut Perdana Menteri Shinzo Abe sebagai “orang tolol” dan “kurcaci politik”, menuduhnya melakukan mislabelling dalam uji senjata terbarunya.