<p>Gedung laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) / Prodia.co.id</p>
Korporasi

Berkah Corona, Pendapatan dan Laba Laboratorium Prodia Meroket

  • Emiten klinik dan laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) sukses menjaga performa profitabilitas selama 2020. Pendapatan hingga laba bersih perseroan moncer di tengah pandemi COVID-19 yang melanda sepanjang tahun lalu.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten klinik dan laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) sukses menjaga performa profitabilitas selama 2020. Pendapatan hingga laba bersih perseroan moncer di tengah pandemi COVID-19 yang melanda sepanjang tahun lalu.

Laba bersih perseroan tumbuh hingga 27,8% year-on-year (yoy) menjadi Rp268,75 miliar pada 2020. Capaian ini dibarengi oleh peningkatan laba kotor dan laba usaha PRDA yang kompak naik sepanjang tahun lalu.

Pendapatan bersih perseroan juga tercatat naik sebesar 7,4% secara tahunan menjadi Rp1,87 triliun pada tahun lalu. Di periode tahun sebelumnya, Prodia merealisasikan pendapatan bersih dengan nilai Rp1,74 triliun.

Pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan juga turut mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perseroan.

Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sekitar 61,2% kepada pendapatan PRDA. Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sekitar 38,8% terhadap pendapatan perseroan.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan tak terkecuali bagi perseroan yang berada pada sektor kesehatan.

Menurutnya, ketahanan model bisnis diimbangi dengan kokohnya bisnis inti serta keunggulan operasional menjadikan perseroan dapat menjaga tingkat profitabilitas.

“Kami terus beradaptasi terhadap dinamika situasi terkini dengan tetap fokus pada optimalisasi produktivitas, pengendalian biaya, pemanfaatan teknologi untuk peningkatan layanan bagi pelanggan, dan menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba,” ujarnya melalui pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 12 Maret 2021.

Sepanjang tahun 2020, jumlah pemeriksaan mencapai 14 juta dan jumlah kunjungan mencapai 3,1 juta. Sementara, jumlah permintaan tes esoterik meroket 191,5% pada tahun 2020 menjadi 1,6 juta tes.

Sontak, pendapatan tes esoterik mengalami lonjakan hingga 131,8% pada tahun 2020 menjadi Rp700,3 miliar. Perseroan juga diketahui telah melayani lebih dari 1 juta pemeriksaan COVID-19 di Indonesia.

Pada tahun 2020, total ekuitas PRDA naik menjadi Rp1,79 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,66 triliun. Sedangkan total liabilitas perseroan per akhir 2020 sebesar Rp443,75 miliar yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar Rp210,15 miliar dan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp233,59 miliar.

Secara akumulatif, perseroan mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2020 dalam posisi surplus menjadi Rp434,63 miliar atau meningkat dari Rp341,83 miliar pada tahun 2019.

Adapun tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Prodia senilai Rp364,98 miliar. Kemudian, total aset perseroan pada tahun 2020 mencapai Rp2,23 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp1.36 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp872,04 miliar.

Di pasar modal, pertumbuhan kinerja perseroan membawa saham PRDA ke zona positif. Pada akhir sesi perdagangan Jumat 12 Maret 2021, saham PRDA ditutup menguat 2,72% ke level Rp3.400 per lembar. (SKO)