<p>Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati / Dok. Kementerian Keuangan</p>
Industri

Berkah Investasi Sukuk, Ribuan Kaum Dhuafa Operasi Katarak Gratis

  • JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan hasil pemanfaatan investasi berbasis sosial di Indonesia. Contohnya adalah Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS), yang telah disalurkan ke Rumah Sakit Wakaf Ahmad Wardi di Banten untuk pelayanan operasi katarak gratis bagi kaum dhuafa sebanyak 2.513 pasien. Berbeda dengan instrumen investasi seperti sukuk, CWLS merupakan inovasi keuangan dan […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan hasil pemanfaatan investasi berbasis sosial di Indonesia. Contohnya adalah Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS), yang telah disalurkan ke Rumah Sakit Wakaf Ahmad Wardi di Banten untuk pelayanan operasi katarak gratis bagi kaum dhuafa sebanyak 2.513 pasien.

Berbeda dengan instrumen investasi seperti sukuk, CWLS merupakan inovasi keuangan dan sekaligus investasi sosial. Oleh karenanya, Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk melakukan investasi dan tabungan serta mendapatkan manfaat investasinya dalam bentuk amal-amal kebaikan.

Selain CWLS, Kemenkeu dan Kementerian Agama juga berkolaborasi melalui instrumen baru, CWLS ritel seri SWR001. SWR001 ini dapat dibeli masyarakat melalui empat distributor yang ditunjuk yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah sejak 9 Oktober 2020.

“Kami berharap masyarakat bisa menggunakan dananya meskipun bisa dalam bentuk wakaf namun bisa kembali lagi, manfaat dari dananya itu yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosial ini adalah salah satu bentuk investasi namun sekaligus juga melakukan amal jariyah,”kata Sri Mulyani, Jumat, 22 Oktober 2020.

Menteri terbaik se-Asia Pasifik 2020 itu juga menyatakan bahwa permintaan untuk mengembangkan potensi keuangan berbasis syariah di Indonesia terus meningkat.

Sejak 2008 Kemenkeu sudah mengembangkan Surat Berharga Syariah Negara dan sekarang jumlahnya sudah mencapai Rp1.500 triliun.

Selain itu, juga melakukan project based sukuk lebih dari 3.000 proyek infrastruktur dibangun menggunakan sukuk yang berbasis proyek dengan nilai mencapai Rp118 triliun.

Sri Mulyani berkata akan terus memperluas investor yang menginginkan instrumen syariah melalui sukuk negara ritel.

“Saya sangat senang terutama kepada milenial karena memiliki suatu keinginan untuk memegang surat berharga,” ungkapnya.

Selain di pasar nasional melalui penerbitan SBSN, Indonesia juga sukses menerbitkan Sukuk Hijau (Green Sukuk) pada pasar internasional. Hal ini membuat Indonesia menjadi penerbit Sukuk Hijau pertama di dunia.

Rinciannya, dengan 8 penghargaan internasional untuk Sukuk Hijau dan 36 penghargaan internasional dalam cara mengelola sukuk negara dari institusi internasional.