Berkah Pandemi Bikin Kalbe Farma Raup Pendapatan Rp23,11 Triliun
Pandemi COVID-19 membuat PT Kalbe Farma Tbk mendulang banyak berkah. Buktinya, emiten farmasi berkode saham KLBF ini mencatat kinerja positif sepanjang 2020.
Korporasi
JAKARTA – Pandemi COVID-19 membuat PT Kalbe Farma Tbk mendulang banyak berkah. Buktinya, emiten farmasi berkode saham KLBF ini mencatat kinerja positif sepanjang 2020.
Melansir laporan keuangan yang dirilis perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 31 Maret 2021, penjualan bersih KLBF mencapai Rp23,11 triliun pada tahun lalu. Angka ini naik sekitar 2,1% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan realisasi 2019 sebesar Rp22,63 triliun.
Capaian ini diikuti oleh peningkatan penjualan pada pos distribusi dan logistik sekitar 5,1% menjadi Rp7,75 triliun, serta menyumbang 33,5% terhadap total penjualan bersih KLBF tahun lalu.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Disusul penjualan produk kesehatan naik sekitar 4,7% yoy menjadi Rp3,63 triliun pada 2020 dengan kontribusi sebesar 15,7% terhadap total penjualan bersih perseroan.
Kemudian, produk nutrisi yang terkerek 1,9% yoy menjadi Rp6,74 triliun dan menyumbang 29,2% dari total penjualan bersih Kalbe sepanjang 2020.
Sedangkan, divisi obat resep perseroan malah membukukan penurunan penjualan sebesar 3,5% menjadi Rp4,98 triliun, serta menyumbang 21,6% dari total penjualan bersih KLBF.
Hal ini membuat rasio laba kotor terhadap penjualan turun menjadi 44,3% dari 45,3% untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 9,04% yoy menjadi Rp2,73 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,51 triliun.
Di tengah torehan tersebut, beban pokok penjualan perseroan meningkat 3,9% secara tahunan dari Rp12,39 triliun menjadi Rp12,87 triliun. Beban umum dan administrasi, beban bunga dan keuangan, serta beban operasi lainnya kompak naik, tapi pos beban penjualan serta beban penelitian dan pengembangan mengempis.
Sementara itu, total kewajiban atau liabilitas KLBF menebal hingga 20,5% yoy menjadi Rp4,29 triliun pada 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,56 triliun. Adapun ekuitas perseroan pada 2020 tercatat sebanyak Rp18,28 triliun atau naik 9,4% dari Rp16,71 triliun pada 2019.
Kalbe juga melakukan pengelolaan keuangan yang baik pada tahun lalu dengan mencatat lonjakan kas dan setara kas mencapai 71,3% yoy menjadi Rp5,21 triliun dari hanya Rp3,04 triliun. Total aset perseroan pun bertumbuh sekitar 11,4% dari Rp20,26 triliun menjadi Rp22,56 pada akhir Desember 2020.
Di lantai bursa, saham KLBF terkoreksi 1,27% ke level harga Rp1.550 per lembar pada akhir perdagangan Kamis, 1 April 2021. Laba per saham dasar (earning per share/EPS) KLBF berubah menjadi Rp58,31 per lembar pada tahun lalu dari Rp53,48 per lembar. (SKO)