Berkah Pelonggaran Aktivitas Masyarakat, Transaksi Digital Banking Naik 27,82%
- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa Bank Indonesa terus memperkuat sinergi kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Nasional
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa BI terus memperkuat sinergi kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Hal ini tercermin dari naiknya transaksi ekonomi digital yang ditopang oleh aktivitas masyarakat yang berbelanja secara online.
"Nilai transaksi uang elektronik pada Juli 2022 tumbuh tinggi yaitu 39,76% YoY dan mencapai Rp35,5 triliun," ujar Perry seperti disampaikan dalam acara Rapat Dewan Gubernur yang dilaksanakan secara vritual pada Selasa, 23 Agustus 2022.
- Buruan Ikut! BUMN Indah Karya Buka Lowongan Kerja untuk 19 Posisi
- BI Resmi Luncurkan 7 Uang Rupiah Baru Emisi 2022
- Diklaim Lebih Sulit Dipalsukan, Ini Penampakan 7 Uang Rupiah Baru Emisi 2022
Adapun nilai transaksi digital banking meningkat 27,82% Yoy menjadi Rp4.359,7 triliun, sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.
Sementara itu untuk nilai transaksi menggunakan kartu ATM, debit dan kredit mengalami peningkatan 34,87% menjadi Rp739,4 triliun.
Selanjutnya Perry menegaskan bahwa Bank Indonesia akan melanjutkan akselerasi transaksi BI-Fast, dengan menambah peserta menjadi 77 peserta dan mewakili 85% pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
"Bank Indonesia juga menambah layanan kebanksentralan melalui BI-FAST untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran serta pengelolaan uang Rupiah," ujar Perry.
- Anti Utang, Ini Cara Jitu Sisihkan Dana Darurat
- Terancam Delisting, Waskita Beton (WSBP) Fokus Pulihkan Kinerja
- Incar Dana Rp10 Triliun, Subholding PTPN III PalmCo Gelar IPO Tahun 2023
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong implementasi dan pengembangan layanan BI-FAST seperti cross border retail payment. Selain itu, memperkuat sinergi kebijakan dengan pelaku industri untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan.