Berkah Pengepul Kulit Usai Hari Raya Kurban
- Para pengepul kulit hewan kurban disaat perayaan Idul Adha khususnya menjadi keberkahan tersendiri, karena dari kulit hewan kurban tersebut dijual kem
Foto
Para pengepul kulit hewan kurban disaat perayaan Idul Adha khususnya menjadi keberkahan tersendiri, karena dari kulit hewan kurban tersebut dijual kembali oleh panitia penyembelihan hewan kurban. Hari Raya Idul Adha dijadikan masa panen rezeki bagi pengepul kulit mentah sapi, kambing dan domba. Mereka bisa mendapatkan pasokan melimpah dari kulit hewan kurban. Menurut salah seorang pengepul kulit, Haryo yang merupakan warga dari Jateng mengaku pada momentum Hari Raya Idul Adha kebanjiran pasokan kulit kurban baik hewan sapi, domba maupun kambing.
Momentum Idul Adha ini menjadi panen buat kami pengepul kulit. Kalau selain Idul Adha kami suka mencari kuli ke rumah potong hewan. Walaupun pasokan kali ini, lebih sedikit dibanding tahun lalu, karena pandemi Covid-19 warga banyak yang tidak kurban. Namun diketahui pada kali ini sedang kebanjiran orderan kulit hewan kurban akan tetapi saat ini terkendala dengan sedikitnya masyarakat yang kurban. Di tahun 2020 silam, dirinya bisa mengumpulkan 110 lebar kulit dan tahun ini paling banyak juga hanya bisa mengumpulkan 50 lembar kulit saja, hal tersebut di karenakan saat ini sedang berada di kondisi pandemi Covid-19." Tahun ini sedikit yang kurbannya, mungkin karena pandemi Covid-19. Di tahun 2021 ini paling bisa ngumpulin 50 lembar kulit. Sekarang aja baru dapet 20 lembar. Mudah-mudahan sih bisa dapet banyak," ujar Haryo.
Untuk rincian harga sendiri dari per lembar kulit hewan kurban jenis kambing dihargai Rp 15 ribu, untuk jenis domba biasa dihargai Rp. 20 ribu , untuk domba super Rp. 25 ribu sedangkan untuk kulit sapi dihargai Rp 100 ribu. Biasanya kulit hewan kurban sendiri akan diolah menjadi makanan seperti kerupuk kulit serta dapat juga di jadikan sebagai bahan berbagai kerajinan kulit. Pekerjaan sebagai pengepul kulit kurban sudah lama di lakukan selama 4 tahun yang merupakan usaha turun temurun dari orang tua. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia