Berkapasitas 1,5 Juta Penumpang, Bandara Baru Kediri Siap Layani Puncak Arus Mudik
- Bandara Dhoho memiliki fasilitas modern yang mencakup landasan pacu luas sepanjang 3.300 meter, terminal penumpang yang luasnya mencapai 18.224 meter persegi, dan kemampuan untuk melayani hingga 1,5 juta penumpang setiap tahunnya.
Transportasi dan Logistik
KEDIRI - Bandara Dhoho Kediri yang telah rampung dibangun kini memasuki tahap operasional. Dengan fasilitas modern dan infrastruktur yang lengkap serta izin operasional yang telah diperoleh, bandara ini diharapkan dapat beroperasi penuh untu melayani mudik lebaran 2024.
Bandara Dhoho memiliki fasilitas modern yang mencakup landasan pacu luas sepanjang 3.300 meter, terminal penumpang yang luasnya mencapai 18.224 meter persegi, dan kemampuan untuk melayani hingga 1,5 juta penumpang setiap tahunnya.
Pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk menetapkan jadwal operasional resmi Bandara Dhoho Kediri. Diperkirakan di momen puncak arus mudik tanggal 5-6 April 2024, bandara ini sudah beroperasi penuh.
"Bandara saya melihat kesiapan semua, sudah 100 persen. Kami berusaha secepatnya dioperasikan. Kalau keinginan kami tanggal mudik 5-6 April 2024, mudah-mudahan," ujar Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dalam keterangan pers, Senin, 1 April 2024.
Saat ini, satu maskapai telah siap untuk beroperasi di Bandara Dhoho Kediri, sementara beberapa maskapai lainnya masih dalam proses penyelesaian persyaratan operasional.
- Cara Cek Lokasi Penukaran Uang Bank Indonesia untuk THR
- Pertamina Tahan Lagi Harga BBM Nonsubsidi Per 1 April 2024
- Indo Tambangraya (ITMG) Siap Gali Tambang Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Rute penerbangan yang sudah ditetapkan mencakup beberapa destinasi populer seperti Jakarta, Makassar, Bali, Palembang, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Selain itu, bandara ini juga akan melayani penerbangan khusus untuk haji dan umroh. Dengan demikian, Bandara Dhoho Kediri siap menjadi menunjang mobilitas bagi para pemudik dan jamaah dalam perjalanan mereka.
Skema KPBU
Bandara Dhoho Kediri menerapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Indonesia. Skema KPBU yang diterapkan pada Bandara Dhoho Kediri menunjukkan kemandirian dalam prakarsa dan pendanaan proyek infrastruktur ini.
Inisiatif pengembangan berasal dari PT Surya Dhoho Investama (SDI) sebagai Badan Usaha (BU) tanpa adanya penugasan langsung dari Pemerintah.
Hal ini menunjukkan komitmen dari sektor swasta dalam menghadirkan solusi infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat.
- Cara Cek Lokasi Penukaran Uang Bank Indonesia untuk THR
- Pertamina Tahan Lagi Harga BBM Nonsubsidi Per 1 April 2024
- Indo Tambangraya (ITMG) Siap Gali Tambang Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Yang menarik, pendanaan pembangunan bandara sepenuhnya ditanggung oleh SDI tanpa keterlibatan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Keberadaan Bandara Dhoho menjadi semacam kilas balik bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya, menawarkan aksesibilitas yang lebih mudah dan nyaman dalam melakukan perjalanan udara.
Dengan potensi untuk melayani penerbangan internasional di masa depan, bandara ini bukan hanya sebuah titik awal baru bagi penduduk lokal, tetapi juga peluang ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut.
Keberadaan bandara ini diharapkan akan membawa dampak positif yang besar dalam pengembangan sektor transportasi udara di Indonesia secara keseluruhan.
Dengan demikian, Bandara Dhoho Kediri bukan hanya menjadi sebuah fasilitas, tetapi juga simbol kemajuan dan harapan bagi masa depan mobilitas udara negara ini.