Berkapasitas 2.050 MW, PLTGU Muara Tawar Cocok Jadi Peaker Kelistrikan Jawa-Bali
Kontribusi dari PLTGU Muara Tawar terhadap total penyerapan gas sektor kelistrikan sebesar 24%. Karakteristik pola operasi khusus yang dimiliki oleh pembangkit ini, yaitu sebagai peaker yang dapat menyerap kebutuhan gas pada saat beban puncak bisa mencapai lebih dari 200 BBTUD.
Nasional
JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar dianggap cocok sebagai pembangkit beban puncak atau peaker. Selain itu, pembangkit yang berkapasitas 2.050 Mega Watt (MW) ini juga diklaim mampu menanggulangi dampak intermitten dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengungkapkan, PLTGU ini terhubung ke sistem bertegangan 500 kilo Volt (kV) interkoneksi Jawa-Bali.
“Hal ini berfungsi sebagai stabilisator tegangan dan fast response untuk pemulihan black out,” mengutip keterangan tertulis, Selasa, 22 Juni 2021.
- Banjir Insentif Pajak Berlanjut, Simak yang Diperpanjang Hingga Akhir Tahun Ini
- Terpukul Pandemi, KAI Telan Kerugian Rp303,4 Miliar di Kuartal I/2021
- Kredit Pintar Sediakan Akses Internet untuk Panti Asuhan Muslim Nusantara
Jisman menyebut, kapasitas terpasang yang mencapai 2050 MW dari PLTGU ini menjadikan ia sebagai pemasok listrik saat peaker dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Adapun pasokan gas PLTGU Muara Tawar saat ini berasal dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN, dengan penyerapan lebih dari 200 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
“Pembangkit ini berlokasi di Jawa bagian Barat, yang menjadi anchor buyer PGN,” tambahnya.
Kontribusi PLTGU Muara Tawar
Kontribusi dari PLTGU Muara Tawar terhadap total penyerapan gas sektor kelistrikan sebesar 24%. Karakteristik pola operasi khusus yang dimiliki oleh pembangkit ini, yaitu sebagai peaker yang dapat menyerap kebutuhan gas pada saat beban puncak bisa mencapai lebih dari 200 BBTUD.
PLTGU Jawa I Muara Tawar yang berlokasi di Kabupaten Bekasi ini juga merupakan salah satu dari proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah.
Proyek ini bersanding dengan 41 program prioritas lainnya yang telah disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Nasional (Bappenas).
Dalam sektor energi, proyek lain yang dilakukan pada tahun ini, meliputi pembangunan energi terbarukan berbasis kelapa sawit, pembangunan wilayah Batam-Bintan, pembangkit listrik 27.000 MW, transmisi 19.000 KMs, gardu induk 38.000 M/A, dan pembangunan kilang minyak pipa gas bumi trans di Kalimantan.