Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Industri

Berkapasitas 2,4 Juta Ton, Freeport dan Tsingshan Siap Teken Kontrak Proyek Smelter Tembaga di Weda Bay

  • JAKARTA – Penandatanganan kerja sama pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia  dengan Tsingshan Steel direncanakan pada pekan depan. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam acara Mining Forum, Rabu, 24 Maret 2021. “Minggu depan, kami akan tanda tangan pembangunan smelter di Weda Bay antara Freeport dengan Tsingshan,” ujarnya. Seperti […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Penandatanganan kerja sama pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia  dengan Tsingshan Steel direncanakan pada pekan depan. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam acara Mining Forum, Rabu, 24 Maret 2021.

“Minggu depan, kami akan tanda tangan pembangunan smelter di Weda Bay antara Freeport dengan Tsingshan,” ujarnya.

Seperti diketahui, kedua perusahaan ini akan membangun smelter tembaga atau copper dengan kapasitas 2,4 juta ton di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku.

Pembagian biaya proyek mayoritas ada di Tsingshan sebesar 92,5% dan 7,5% sisanya oleh Freeport. Untuk angka investasi, nilainya mencapai US$2,5 miliar atau setara Rp35 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).

Luhut bilang, smelter tembaga tersebut ditargetkan bisa mulai produksi pada 2023. Selain itu, sebelumnya Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marives Septian Hario Seto Tsingshan mengatakan, Tsingshan juga berencana membangun hilirisasi tembaga sebagai komoditas strategis pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) selain nikel dan bauksit.

Tak ketinggalan pada energi baru terbarukan (EBT), dalam tiga sampai lima tahun ke depan, produsen baja dan nikel asal China ini juga dikabarkan akan menancapkan investasinya untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), angin, dan air dengan kapasitas mencapai 5.000 Mega Watt (MW).

Tsingshan Holding Group yang merupakan induk perusahaan dapat disebut telah berpengalaman menancapkan investasi di Indonesia. Keterlibatan Tsingshan sebelumnya ada pada pembangunan kawasan Industri Weda Bay yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Prancis) dan Tsingshan, bersama mitra lokal yaitu PT Aneka Tambang Tbk.

Perusahaan tersebut mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri (KI) Weda Bay.

IWIP ini diklaim sebagai kawasan industri terpadu pertama di dunia yang mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir yang berupa besi baja dan baterai, serta kendaraan listrik.