<p>Ilustrasi: Nasabah mencari informasi mengenai kredit pemilikan (KPR) di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Berkat DP 0 Persen, KPR Tumbuh 8,67 Persen pada Kuartal III-2021

  • Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan segmen kredit lain.

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - Stimulus down payment (DP) 0% Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menunjukan efek bagi intermediasi perbankan. Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran KPR tumbuh 8,67% year on year (yoy) pada kuartal III-2021, lebih tinggi dibandingkan segmen kredit lain.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan permintaan KPR mengalami peningkatan. Hal ini, kata Perry, menjadi indikasi segmen ini mengalami pemulihan usai diguyur stimulus DP 0 Persen. 

Evaluasi pertumbuhan KPR yang melesat ini yang turut menjadi pertimbangan perpanjangan stimulus DP 0% hingga 2022. Bahkan, pertumbuhan KPR mengalahkan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang hanya 2,97% yoy pada kuartal III-2021.  

"Adanya permintaan kredit yang membaik, terutama dari dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat," kata Perry dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Oktober 2021.

Ditopang segmen konsumsi, Perry melihat adanya potensi pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi pada kuartal IV-2021. Hal ini terindikasi dari Saldo Baru Tertimbang (SBT) prakiraan permintaan kredit baru pada kuarta IV-2021 yang menyentuh 90,9%, lebih tinggi dibandingkan kuartal III-2021 yang hanya 20,9%.

“Prakiraan pertumbuhan tersebut mengindikasikan kinerja pembiayaan yang semakin membaik pada triwulan IV-2021. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor” papar Perry.

Otoritas moneter dalam surveinya memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada 2021 bakal menyentuh 5,3% yoy. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) disebut BI bakal tumbuh 7%-9% yoy. 

Kendati demikian, kondisi permodalan perbankan diketahui tengah menurun. Hal ini dibuktikan dengan penurunan Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan dari 24,57% pada Juli menjadi 24,38% pada Agustus 2021.

Kualitas kredit masih tetap terjaga dengan catatan Non performing loan (NPL) gross 3,35% dan NPL net 1,08% pada Agustus 2021. “Optimisme terhadap pertumbuhan kredit didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit,” tegas Perry.