Press conference film Di Ambang Kematian Produksi Multivision Plus
Hiburan

Berkat Sinetron, Pendapatan Multivision Plus Milik Raam Punjabi Naik jadi Rp231 Miliar

  • Pendapatan terbesar Multivision Plus disumbang oleh sinetron yang mampu menghasilkan cuan senilai Rp109 miliar, naik drastis 25% dibanding tahun lalu.
Hiburan
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten rumah produksi, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) berhasil mencetak laba bersih Rp51 miliar pada kuartal III-2023. Laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk itu turun 33,39% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumya sebanyak Rp76,87 miliar. 

Rumah produksi film dan sinetron besutan Raam Punjabi ini juga berhasil mengantongi pendapatan Rp231,06 miliar pada kuartal III-2023. Jumlah itu tumbuh tipis 1,82% dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp226,94 miliar. 

Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan RAAM pada Senin, 30 Oktober 2023, pendapatan terbesar Multivision Plus disumbang oleh sinetron yang mampu menghasilkan cuan senilai Rp109 miliar, naik drastis 25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kemudian pendapatan Multivision Plus diikuti oleh sektor film dengan nominal Rp50 miliar dan digital sebanyak Rp35 miliar. Lalu, kontributor pendapatan lainnya adalah tiket serta makanan dan minuman (F&B) yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp28 miliar dan Rp9 miliar.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer RAAM Whora Anita Raghunath mengatakan  laba bruto perseroan meningkat 16% menjadi Rp143 miliar pada kuartal III-2023, dari Rp123 miliar di kuartal III-2022. Artinya, margin laba bruto meningkat sebanyak 62%, dibandingkan 54% di tahun lalu.

“Kami terus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan. Penjualan dan laba bruto telah meningkat dan mendukung Core EBITDA, yang telah meningkat sebesar 7% menjadi Rp87 miliar,” papar Whora dalam keterangan resmi. 

Sementara itu, saldo kas dan bank Multivison Plus pada akhir periode melonjak sebesar 706,9%, mencapai Rp156,15 miliar dibandingkan dengan posisi Desember tahun sebelumnya yang hanya Rp19,35 miliar. 

Berdasarkan neraca, total aset RAAM mengalami pertumbuhan menjadi Rp1,38 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp1,10 triliun. 

Lalu, liabilitas perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp210,47 miliar dibandingkan dengan akhir 2022 yang sebesar Rp191,95 miliar. Sedangkan, ekuitas Multivison Plus juga meningkat menjadi Rp1,17 triliun, dibandingkan dengan posisi Desember 2022 yang mencapai Rp912,80 miliar.

Sejarah Multivision Plus

Multivision Plus (MVP) merupakan salah satu perusahaan produksi film dan televisi paling berpengaruh di Indonesia. Didirikan pada tahun 1989 oleh Raam Punjabi, seorang tokoh yang berperan besar dalam industri hiburan Tanah Air. 

Sejak awal, MVP telah menetapkan misi untuk menghadirkan konten-konten berkualitas tinggi dan mendukung perkembangan perfilman dan televisi Indonesia.

Pada awal berdirinya, MVP fokus pada produksi sinetron dan program televisi. Kesuksesan pertama datang melalui serial "Si Doel Anak Sekolahan," yang menciptakan kepopuleran karakter Si Doel dan mengukuhkan posisi MVP di ranah sinetron Indonesia. 

Selain itu, MVP juga dikenal melalui produksi program-varietas yang sukses, mencakup berbagai genre hiburan. Seiring berjalannya waktu, MVP memperluas portofolionya ke industri perfilman. Mereka telah menghasilkan sejumlah film sukses, seperti "Ada Apa Dengan Cinta?" yang menjadi fenomena besar dalam sinema Indonesia. 

Tak berhenti disitu saja, MVP juga terus berinovasi dengan merambah produksi film bergenre beragam, dari drama hingga horor, dan berhasil mencetak beberapa film box office. Selain menjadi produsen konten, MVP juga terlibat dalam distribusi dan penjualan hak tayang. Perusahaan ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai stasiun televisi dan platform digital untuk menyajikan karya-karya terbaiknya kepada penonton lebih luas.

Pada tingkat internasional, MVP juga terlibat dalam proyek-proyek kolaboratif dengan industri hiburan global. Ini mencerminkan visi perusahaan untuk membawa sinema Indonesia ke panggung internasional.