Tekno

Berkenalan dengan Dark Stores, di Mana Konsumen Dilarang Masuk ke Dalam Toko

  • Dark stores adalah sebuah gudang besar yang digunakan untuk memfasilitasi layanan click and collect atau sebagai platform pemenuhan pesanan untuk penjualan online.
Tekno
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 menghadirkan banyak sekali inovasi-inovasi baru dalam hal pekerjaan sampai dengan membeli kebutuhan barang sehari-hari. 

Dari mulai para karyawan di seluruh dunia yang mengenal work from home (WFH), kemudian para pelajar yang mengenal sekolah dari rumah (school from home). 

Inovasi lainnya juga menyelenggarakan rapat secara online, menggunakan aplikasi Zoom dan menjadi sebuah rutinitas yang biasa di saat pandemi melanda dunia. 

Pembatasan sosial yang digalakkan guna menekan angka penularan virus COVID-19, ternyata membawa berkah untuk beberapa sektor. 

Salah satunya kepada dunia ritel di mana berbelanja bisa dilakukan secara jarak jauh tanpa kita perlu datang dan mencari barang barang yang kita butuhkan. 

Dark Stores

Sampai akhirnya konsep dark stores pun hadir di tengah-tengah kita. Lantas apa itu dark stores? 

Dark stores mengacu pada gerai toko ritel atau pusat distribusi yang khusus hanya melayani belanja online

Dark stores adalah sebuah gudang besar yang digunakan untuk memfasilitasi layanan click and collect atau sebagai platform pemenuhan pesanan untuk penjualan online

Secara fisik dark stores juga adalah sebuah tempat dimana seluruh ruang di dalamnya difungsikan sebagai sebuah penyimpanan dan juga proses fulfilment tanpa ada kesempatan customer bisa memilih apa yang diingankannya. 

Meskipun customer tidak bisa datang ke tempatnya dan hanya dilayani oleh mitra, pesanan yang dibeli di dark stores bisa dilakukan dengan pengiriman yang bahkan lebih cepat, dan sampai pada hari yang sama. 

Lokasinya yang berada di jantung perkotaan memang menjadi tujuan dibukanya dark stores ini. Karena menyasar mobilitas masyarakat yang begitu tinggi. 

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari segi produsen, yang pertama adalah memperluas pasar konsumen dengan membuka titik penyimpanan dan pengantaran produk. 

Banyaknya titik distribusi juga memungkinkan produsen ritel menjangkau konsumen di sudut-sudut daerah. 

Keuntungan yang lain adalah kemungkinan untuk dapat menjual lebih dari satu atau dua jenis produk, sebab dark stores memudahkan kontrol terhadap stok barang. 

Kemudahan dalam mengontrol produk juga dapat memudahkan penjualan barang yang lebih besar dalam skala ukuran. 

Di sisi lain dark stores juga dapat menunjang manajemen stock keeping unit (SKU) yang disesuaikan dengan stok barang terkait. 

Cara pemesanan yang semuanya dilakukan secara daring lalu bayar, mempermudah produsen retail untuk melakukan pencatatan persediaan barang karena seluruh informasi penjualan dapat dihimpun dengan waktu yang lebih singkat. 

Namun, apakah Dark Stores akan relevan selama pandemi masih ada? 

Selama pandemi gerak manusia terbatasi. Kontak fisik menjadi hal yang patut dihindari, belanja hingga belajar bisa dilakukan secara online dengan bantuan teknologi. 

Membangun dark stores tentu menjadi sebuah keuntungan dari sisi pengurangan biaya fisik, mengoptimasi rantai pasokan dan kemudahan dalam berbelanja online

Banyak toko ritel mendapatkan keuntungan dari konsep ini, dan terkadang peretail membuka peluang bekerja sama dengan pedagang yang ada di ecommerce untuk memenuhi permintaan konsumen. 

Semakin berkembangnya beberapa dark stores yang ada di Indonesia, besar kemungkinan konsep ini akan menjelma menjadi sebuah model perbelanjaan yang baru.