Berkicau Soal Asal-Usul COVID-19, Elon Musk Diancam Pemerintah China
- The Global Times memperingatkan Musk bahwa dia bisa memecahkan 'pot' China setelah menanggapi tweet yang menyatakan bahwa pandemi COVID-19 memang berasal dari laboratorium penelitian Wuhan
Dunia
BEIJING- Miliarder Elon Musk diancam pemerintah China. Hal ini dilakukan melalui sebuah peringatan yang dimuat dalam surat kabar berbahasa Inggris, The Global Times dan Peoples Daily yang dikelola oleh pemerintah.
Ancaman dan peringatan itu dirilis setelah sang miliarder berkomentar mengenai laporan terbaru Departemen Energi AS mengenai asal usul Virus COVID-19.
Pada laporan tersebut, disebut bahwa pandemi COVID-19 kemungkinan berasal dari kebocoran laboratorium yang terdapat di Wuhan, China.
Mengutip CNBC Internasional Senin, 1 Maret 2023, The Global Times memperingatkan Musk bahwa dia bisa memecahkan 'pot' China setelah menanggapi tweet yang menyatakan bahwa pandemi COVID-19 memang berasal dari laboratorium penelitian Wuhan.
- Pendapatan Energi Turun, Mata Uang Rusia Anjlok
- Trina Solar Lirik Potensi Pasar Energi Surya yang ada di Indonesia
- INFO BMKG: Gempa Guncang Pesisir Selatan di Darat 36 km Tenggara 5.6 Magnitudo
- Cara Auto Scroll di TikTok Agar Anda Tidak Perlu Scrolling Secara Manual
Surat kabar tersebut mengatakan perlakuan Elon Musk sama seperti pepatah bahwa sang miliarder telah menggigit tangan yang memberi makan dirinya.
Hal tersebut mengacu pada Tesla, pabrik kendaraan listrik besutan Musk yang diketahui memiliki kampus pabrik yang luas di Shanghai. Selain itu, China adalah pasar terbesar kedua produsen kendaraan listrik.
Sebagai informasi, pada awal pekan ini, Departemen Energi AS menyimpulkan dengan "keyakinan rendah" bahwa pandemi COVID-19 dimulai di laboratorium Wuhan. Tetapi sumber yang mengetahui masalah tersebut menekankan bahwa kesimpulan tersebut tidak dianggap terlalu signifikan.
Sebelumnya, FBI mencapai kesimpulan serupa pada tingkat kepercayaan sedang pada tahun 2021.
Namun tampaknya Partai Komunis China yang berkuasa sangat sensitif terhadap masalah ini. Terutama saat ini lantaranpemerintah tengah menarik investasi dari luar setelah berbulan-bulan penguncian nol-COVID-19 memicu protes nasional.