<p>Produk-produk yang laris manis di e-commerce Tokopedia saat pandemi / Tokopedia.com</p>
Fintech

Berkontribusi Lebih dari 1 Persen PDB, NTB Jadi Provinsi dengan Penjualan Tertinggi di Tokopedia

  • Sebagai platform e-commerce terpopuler menurut survei digital JAKPAT Special Report ecommrce 1st Semester of 2021, Tokopedia mencatatkan dampak positif bagi perekonomian domestik.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Sebagai platform e-commerce terpopuler menurut survei digital JAKPAT Special Report ecommrce 1st Semester of 2021, Tokopedia mencatatkan dampak positif bagi perekonomian domestik.

CEO Tokopedia, William Tanuwidjaya memaparkan, 7 dari 10 pelaku usaha mengalami kenaikan volume penjualan sebesar 133%. 

“Kontribusi penjualan mitra kami mencapai 1 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional,” kata CEO Tokopedia, William Tanuwidjaya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi VI DPR RI, Rabu 15 September 2021.

Ia merinci, tiga provinsi dengen peningkatan penjualan tertinggi yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%), dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara itu, tiga provinsi dengen peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%), dan DKI Jakarta (28,3%).

Menyeimbangi besarnya transaksi yang berputar, Tokopedia juga mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas. Salah satunya dengan menciptakan transaksi aman dan nyaman.

Sejumlah langkah yang diambil Tokopedia antara lain mendukung upaya pemerintah mempermudah perizinan berusaha khususnya UMKM dalam mengajukan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sisitem OSS Link NIB. 

Kemudian, Tokopedia bekerjasama dengan LPPOM MUI untuk mengidentifikasi produk halal serta turut membantu ekonomi syariah.

Tidak hanya itu, dengan banyaknya penjual yang tergabung, Tokopedia juga menggandeng idEA dan BPOM untuk pengawasan obat secara daring.