Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen.
Dunia

Berkuasa Sejak 1985, PM Kamboja Hun Sen Umumkan Mundur

  • Keputusan diambil tak lama setelah pemilu di negara tersebut diprotes karena dinilai tidak jujur dan adil.

Dunia

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengumumkan bakal mundur dari jabatannya, Rabu 26 Juli 2023. Keputusan diambil tak lama setelah pemilu di negara tersebut diprotes karena dinilai tidak jujur dan adil. 

Putra Hun sen, Hun Manet, disebut bakal meneruskan jabatan Hun Sen yang telaah berkuasa di Kamboja sejak 1985. "Saya ingin meminta pengertian kepada orang-orang karena saya mengumumkan bahwa saya tidak akan lanjut sebagai perdana menteri," kata Hun Sen dalam siaran televisi pemerintah,  dikutip dari South China Morning Post, Rabu.

Pada Minggu 23 Juli 2023, Kamboja menggelar pemungutan suara yang memunculkan Partai Rakyat Kamboja (CCP) sebagai pemenang. Partai yang dipimpin Hun Sen itu menang mutlak dengan meraih 120 dari 125 kursi.

CCP menang mudah karena tak punya pesaing. Hal ini lantaran partai-partai oposisi dilarang ikut dalam kontestasi tersebut. Menjelang pemilu, Hun Sen sempat menyatakan akan menyerahkan kekuasaan ke Hun Manet dalam beberapa pekan mendatang.

Pemimpin 70 tahun itu mengaku ingin putranya meneruskan tampuk kepemimpinan. Sebagai informasi, Hun Sen merupakan perdana menteri terlama di dunia. Dia menjabat dari tahun 1985 hingga 2023 atau 38 tahun. 

Khmer Merah

Sebelumnya, dia adalah Menteri Luar Negeri yang dilantik oleh Vietnam pada 1979. Pelantikan itu terjadi setelah rezim Khmer Merah digulingkan dengan bantuan Vietnam. Hun Sen sendiri lahir sebuah distrik pedesaan kecil di Sungai Mekong tahun 1952. 

Saat remaja, ia bergabung dengan gerakan Rouge sebagai respons atas kudeta pada 1970 yang dilakukan kepala pertahanan Lon Nol. Lon Nol kala itu menggulingkan pemerintah monarki dan pemimpin kemerdekaan Norodom Sihanouk.

Para gerilyawan berhasil merebut Phnom Penh lima tahun kemudian. Mereka mengosongkan ibu kota dari penduduk dan melakukan genosida yang memusnahkan seperempat penduduk Kamboja. Pada tahun 1979 atau tak lama usai tumbangnya Khmer Merah, Hun Sen mulai meniti jabatan pemerintahan di Kamboja sebagai menteri luar negeri.