Berlakukan Biaya 27 Persen Bagi Pengembang Aplikasi di Appstore, Apple Diprotes Spotify
- Apple, melalui App Store-nya, mengizinkan pengembang aplikasi untuk menjual produk di luar platform tersebut, tetapi dengan syarat harus membayar komisi yang signifikan.
Hukum Bisnis
JAKARTA - Spotify, layanan streaming musik terkemuka, secara terang-terangan menyuarakan protes terhadap kebijakan kontroversial Apple yang menerapkan biaya transaksi hingga 27% di Amerika Serikat.
Apple, melalui App Store-nya, mengizinkan pengembang aplikasi untuk menjual produk di luar platform tersebut, tetapi dengan syarat harus membayar komisi yang signifikan. Spotify menilai kebijakan ini sebagai "keterlaluan" dan menuduh Apple terus melindungi keuntungannya di tengah persaingan sengit di industri teknologi.
Kontroversi ini muncul sebagai akibat dari perselisihan hukum antara Apple dan pengembang game terkemuka, Epic Games, yang menuntut kebijakan biaya 30% yang dikenakan oleh Apple.
Pengadilan memang memberikan keuntungan kepada Apple dalam beberapa poin, namun banyak pihak menyoroti tindakan Apple melarang pengembang untuk memberitahu pengguna tentang opsi pembayaran alternatif di luar ekosistem App Store yang di anggap melanggar hukum.
Dilansir BBC Internasional, 22 Januari 2024, Sebagai tanggapan terhadap hasil perselisihan dengan Epic Games, Apple memperkenalkan aturan baru yang memungkinkan mereka mengenakan biaya transaksi hingga 27% di Amerika Serikat.
Selain itu, Apple memberlakukan diskon 15% untuk pengembang kecil. Spotify menyatakan bahwa kebijakan ini merugikan persaingan dan merugikan pengembang kecil, serta menghambat inovasi di industri teknologi.
- Pemerintah Siap Uji Coba KUR UMKM Tanpa Agunan Rp500 Juta pada Juni 2024
- Penelitian Sebut Orang-orang yang Gunakan Aplikasi Kencan Tampak Lebih Putus Asa
- Kembangkan Hunian Tapak Berkonsep TOD Skala Besar, Perumnas dan KAI Bangun Stasiun Lumpang Parayasa
Dalam sebuah pernyataan resmi, Spotify mendesak pemerintah Inggris untuk mencegah penerapan kebijakan serupa di negara mereka. Langkah ini terkait dengan keputusan pemerintah Inggris yang sedang mengusulkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pasar Digital untuk mengatur kekuatan raksasa teknologi.
Meskipun belum jelas apakah intervensi pemerintah akan terjadi setelah RUU tersebut disahkan, Spotify menekankan pentingnya mengatasi ketidaksetaraan dalam persaingan di pasar teknologi.
Pemerintah Inggris, dengan RUU Pasar Digital, berusaha mengatur perilaku perusahaan teknologi besar agar lebih adil dan transparan. Namun, apakah kebijakan tersebut akan mencakup kasus kontroversial antara Spotify dan Apple masih menjadi pertanyaan terbuka.
Hingga kini, Spotify terus menyuarakan keberatan mereka terhadap kebijakan Apple, isu ini menciptakan gelombang perdebatan di kalangan pengguna dan pelaku industri teknologi.
Tindakan selanjutnya dari pemerintah Inggris dan apakah akan ada perubahan pada kebijakan biaya Apple akan menjadi perhatian utama dalam beberapa bulan mendatang.