WhatsApp Image 2022-06-08 at 13.10.39.jpeg
Nasional

Bernilai Rp141,80 Triliun, Ini Rincian Proyek Baterai Listrik dari LG Energy Solution

  • LG Energy Solution menggelontorkan dana senilai US$ 9,8 miliar atau setara Rp141,80 triliun (asumsi kurs Rp14.470 per dolar Amerika Serikat/AS) untuk membangun infrastruktur baterai listrik terintegrasi di Indonesia.
Nasional
Muhammad Heriyanto

Muhammad Heriyanto

Author

JAKARTA — LG Energy Solution menggelontorkan dana senilai US$ 9,8 miliar atau setara Rp141,80 triliun (asumsi kurs Rp14.470 per dolar Amerika Serikat/AS) untuk membangun infrastruktur baterai listrik terintegrasi di Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengatakan, investasi ini berupa proyek penambangan nikel di Halmahera, Maluku Utara, pembangunan smelter dan prekursor pabrik katoda di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Juga pembangunan pabrik baterai listrik di Karawang hingga pabrik mobil listrik di Cikarang, Jawa Barat.

"Masih ditambah lagi industri daur ulang baterai. Ini dari hulu sampai hilir end to end semuanya dikerjakan dalam investasi ini,” kata Jokowi dalam pantauan Live Youtube Kementerian Investasi, Rabu, 8 Juni 2022.

Presiden LG Energy Solution, Lee Bang Soo menyebut, proyek hulu berupa tambang nikel yang berlokasi di Halmahera akan memproduksi 16 juta Metrik Ton (MT) dengan nilai investasi US$300 juta atau setara Rp4,34 triliun.

Kemudian, biji nikel akan dibawa ke KIT Batang untuk proses pemurnian dengan setiap 100 ton biji nikel akan menjadi 1 ton nikel sulfat. Proses ini diklaim menambah value added yang besar. 

Dengan nilai investasi sebesar US$3,5 miliar atau setara Rp50,64 triliun, perusahaan ini menggunakan lahan sekitar 275 hektar atau setara 30% lahan wilayah industri. 

Selanjutnya, proses untuk menghasilkan prekursor dan katoda sebagai bahan utama baterai listrik juga dilakukan di KIT Batang. Dengan nilai investasi US$2,4 miliar atau setara Rp34,7 triliun, instalasi pabrik pada proses ini akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara

“Instalasi pabrik ini akan menjadi yang terbesar di dunia,” ungkap Lee Bang Soo.

Proses selanjutnya, materi-materi ini akan dijadikan baterai listrik di pabrik Cikarang. LG memiliki hak paten untuk memproduksi baterai listrik dengan ciri khas berukuran lebih kecil dibandingkan milik perusahaan lain.

“Artinya, di dalam mobil bisa dipasang baterai sebanyak-banyaknya sehingga kekuatan mobil bisa maksimal,” ungkap Lee Bang Soo.

Dengan nilai investasi sebesar US$3,6 miliar atau setara Rp52,1 triliun pada proses akhir ini, perusahaan akan menciptakan baterai untuk 3,5 juta mobil listrik.